Orasi Sultan dan Buya Syafii di Konser Indonesia Damai UGM

Konten Media Partner
1 Juni 2018 23:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwowno X dan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii turut hadir menjadi tamu vip sekaligus orator di Konser Indonesia Damai #PancasilaRumahKita, yang digelar pada Jumat (1/6/2018) sore. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwowno X dan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii turut hadir menjadi tamu vip sekaligus orator di Konser Indonesia Damai #PancasilaRumahKita, yang digelar pada Jumat (1/6/2018) sore.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang mulai pukul 15.30 WIB bertempat di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2018.
Konser diisi oleh band papan atas Ibukota, Slank. Sri Sultan dalam orasinya menyampaikan, bulan Juni hingga Agustus merupakan hari lahirnya Pancasila. Oleh karena itu, saat ini merupakan peristiwa penting bagi Bangsa Indonesia.
"Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno telah membidani lahirnya Pancasila. Tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila menjadi rumah kita bersama," paparnya.
Sementara, Buya Syafii dalam orasinya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap memperjuangkan sila-sila Pancasila, terutama sila kelima.
"Satu hal yang saya ingat, bahwa Pancasila terutama sila kelima itu masih bisa kita perjuangkan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu telah tercantum dalam Pasal 33 Undang-undang Tahun 1945 yang mana salah satunya berbunyi, bumi dan air dan semua kekeayaan sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
"Ini belum tercapai, maka inilah perjuangan yang sungguh-sungguh (untuk diperjuangkan)," kata Buya.
Tak hanya Sri Sultan dan Buya Syafii, turut hadir pula Rektor UGM, Panut Mulyono dan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yudian Wahyudi menjadi orator dalam konser Indonesia Damai di UGM.
Panut dalam orasinya mengatakan, Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki historis yang kuat. Pancasila adalah rumah kita bersama. Oleh karena itu, ia mengajak bersama-sama untuk menghayati sendi-sendi kehiupan Pancasila.
"Pancasila sebagai pemersatu bangsa Indonesia, panacasila harus kita jaga untuk menjadi wadah kebihnekaan yang mempersatukan kita demi tegaknya NKRI dan kejayaan bangsa Indonesia," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Yudian dalam orasinya, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memperkuat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Mari kita kembali memperkuat Pancasila, NKRI harga mati. Jangan ada nasionalisme yang membelah, marilah kita bersatu dan tidak mudah terpecah belah," pungkasnya. (Nadhir Attamimi)