Pasien Corona Meninggal di Parkiran, Jenazah Tertahan 4 Jam untuk Pemulasaran

Konten Media Partner
9 Juli 2021 18:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat mengevakuasi pasien corona yang meninggal di parkiran rumah sakit di Bantul. Foto: TRC BPBD DIY
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat mengevakuasi pasien corona yang meninggal di parkiran rumah sakit di Bantul. Foto: TRC BPBD DIY
ADVERTISEMENT
Seorang warga Kapanewon Patuk, Gunungkidul, inisial H (48) meninggal dunia di parkiran rumah sakit usai tak dapat rumah sakit rujukan COVID-19. Pihak keluarga dikabarkan sudah mendatangi 4 rumah sakit di DIY untuk menangani pasien, namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Pasien memiliki penyakit diabetes dan darah tinggi sebelum diketahui positif corona.
ADVERTISEMENT
Komandan TRC BPBD DIY, Pristiawan Buntoro ketika dihubungi awak media membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya mendapat laporan ada pasien corona yang meninggal di parkiran RS Veteran Patmasuri, Bantul pada Kmis (8/7/2021).
"Kami langsung mengirimkan personil ke lokasi yang dimaksud," paparnya, Jumat (9/7/2021).
Keluarga sempat meminta tolong pada petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi H. Namun, saat tenaga kesehatan sampai di mobil tersebut, ternyata yang bersangkutan sudah tak bernapas.
Ia melanjutkan bahwa jenazah tak bisa langsung dilakukan pemulasaran karena semua tempat yang melayani pemulasaran sudah penuh. Tak hanya itu, jenazah juga tak bisa dititipkan.
"(Jenazah) sempat ketahan di (RS) Patmasuri selama 4 jam karena belum dapat tempat untuk pemulasaran," katanya.
Pihak RSU Veteran Patmasuri menghubungi Posko Dukungan (Posduk) penanganan COVID-19 DIY. Tak berselang lama anggota Posduk memastikan kondisi perempuan yang meninggal dunia di dalam mobil itu.
ADVERTISEMENT
Setelah dipastikan meninggal, tim Posduk Satgas COVID-19 DIY masih berusaha mencari rumah sakit supaya jenazah positif COVID-19 itu ditangani terlebih dahulu oleh pihak rumah sakit.
"Kami mendapatkan informasi di RS PKU Bantul bisa menangani pemulasaraan jenazah namun harus antre sampai pagi," ungkapnya.
Jenazah pun dimakamkan oleh tim TRC BPBD DIY usai tidak mendapatkan tempat untuk pemulasaran. Bekerja sama dengan dukuh tempat pasien tinggal, pihaknya memakamkan jenazah pagi tadi.
Sebelumnya, keluarga tidak mengetahui jika pasien positif corona. Keluarga berniat membawa pasien berobat ke rumah sakit karena menduga kondisi drop akibat sakit diabetes dan darah tinggi.
Carik Patuk Kapanewon Patuk, Ajad Sulaiman, mengungkapkan bahwa Puskesmas Patuk 2 langsung melakukan tracing kontak erat. Pihak keluarga pun diminta untuk menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil.
ADVERTISEMENT
"Ada 7 anggota keluarga yang hari Jumat ini menjalani uji swab di puskesmas dan hasilnya belum diketahui," katanya.