Bupati Sleman Hentikan Sementara 'Lava Tour Merapi'

Konten Media Partner
20 Juni 2018 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bupati Sleman, Sri Purnomo, didampingi Wakil Bupati, Sri Muslimatun, beserta jajaran terkait, menghaturkan rasa belasungkawa kepada wisatawan 'Lava Tour Merapi' yang mengalami kecelakaan pada hari Selasa, 19 Juni 2018 di Dusun Tangkisan, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.
ADVERTISEMENT
"Kami turut prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Pemkab Sleman diwakili Sekdin Pariwisata dan yang terkait telah mengantarkan para korban ke tempat asalnya dan sekaligus takziyah," ungkap Sri Purnomo, di hadapan awak media saat menggelar jumpa wartawan di Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (20/06).
Sri Purnomo juga berkomitmen penuh untuk mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sleman.
"Sebagaimana sesuai dengan SOP, sebagai contoh dinas terkait telah memberikan peraturan kepada operator 'Lava Tour' untuk tidak menggunakan jeriken plastik sebagai tangki bensin karena dapat membahayakan penumpang," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah mengimbau operator 'Lava Tour Merapi' untuk menyediakan fasilitas sabuk pengaman dan helm untuk setiap penumpang.
Sri Purnomo juga mengaku telah bekerjasama dengan Polres Sleman untuk melakukan pendataan kendaraan Jeep yang digunakan dalam wisata 'Lava Tour'.
ADVERTISEMENT
"Jika ditemukan ada jip yang tidak sesuai standar kelayakan dan keamanan, maka tidak boleh beroperasi. Sehingga nantinya jip-jip yang beroperasi sudah sesuai dengan standar kelayakan dan keamanan yang tertera didalam SOP," terangnya.
Selanjutnya dinas terkait akan melakukan evaluasi terhadap implementasi SOP dengan cara meningkatkan kembali pembinaan, pemantauan, dan pendisiplinan.
"Saat ini dinas terkait telah mengimbau kepada operator wisata Lava Tour untuk tidak beroperasi terlebih dahulu," tambah Sri Purnomo.
Bahkan, lanjutnya, komunitas Jeep Kaliurang dan juga pengelola wisata Kaliurang telah menyampaikan akan bertanggung jawab untuk memberikan asuransi kecelakaan kepada korban.
"Semoga ini kejadian yang terakhir dan tidak terulang kembali," katanya.
Atas kejadian ini, Sri Purnomo meminta para pengelola objek wisata maupun wisatawan harus lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan di atas segalanya. (Dewi Ratih)
ADVERTISEMENT