Pasokan Air Menipis, Sawah di Bantul Tak Tersentuh Air Irigasi

Konten Media Partner
24 Juni 2018 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasokan Air Menipis, Sawah di Bantul Tak Tersentuh Air Irigasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kemarau yang sudah terjadi sejak pertengahan bulan Mei 2018 lalu membuat sebagian petani di Kabupaten Bantul kekurangan air untuk mengairi tanaman padi mereka. Belasan hektare tanaman padi di wilayah selatan Kabupaten Bantul tak lagi tersentuh air dari saluran irigasi, baik tersier ataupun sekunder.
ADVERTISEMENT
DAM (Bendungan) Kamijoro yang berada di Sungai Progo mengalami penurunan debit air. Akibatnya petani di bagian hilir saluran irigasi tak lagi kebagian jatah untuk mengairi tanaman mereka. Mereka terpaksa menggunakan pompa untuk mengangkat air dari sumur-sumur buatan di lahan masing-masing.
Padahal, untuk menfungsikan pompa air tersebut, petani harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Petani harus rela mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar mesin pompa mereka. Sekali menyedot air, petani harus menghabiskan bahan bakar sekitar 4-6 liter.
Seperti yang dituturkan oleh Marto, petani asal Dusun Kergan, Tirtomulyo, Kecamatan Kretek. Sejak hujan sudah tidak turun, ia harus menggunakan pompa untuk mengambil air. Setidaknya sudah 6 kali ia menggunakan pompa untuk mengambil air. Tentu hal ini sebenarnya sangat memberatkan untuk ukuran petani kecil seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
"Bensin sekarang mahal. Kalau dihitung-itung rugi, tetapi bagaimana lagi. Daripada tidak panen,"ujarnya.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Rustami, 47. Wanita asal dusun yang sama ini menuturkan, biasanya mereka memang mengandalkan air dari saluran DAM Kamijoro.
Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap musim kemarau pasokan air selalu menyusut dan petani harus memompa sendiri air yang dibutuhkan atau membiarkan lahannya begitu saja.
"Jadi petani itu susah. Biayanya mahal, harga jualnya rendah," keluhnya. (erl)