news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembangunan Embarkasi Haji di Yogyakarta Terbentur Lahan

Konten Media Partner
11 April 2018 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Niat Kementrian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah DI Yogyakarta untuk membangun embarkasi haji di Yogyakarta masih terbentur lahan. Sampai saat ini, belum ada satu lokasi yang akan digunakan sebagai lokasi embarkasi yang disediakan oleh Pemerintah DI Yogyakarta. Padahal, keberadaan embarkasi haji tersebut sangat strategis untuk pengembangan ekonomi di DI Yogyakarta. Selain itu, embarkasi haji di DI Yogyakarta akan memberikan keuntungan kepada jemaah haji yang ada di Jawa Bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DI Yogyakarta, Lutfi Hamid mengatakan, embarkasi haji di Donohudan, Solo, Jawa Tengah saat ini sebenarnya sudah tidak nyaman lagi. Selain kondisi sekitar embarkasi Donohudan yang sudah crowded, kapasitas pintu masuk ke tempat tersebut terlalu sempit sehingga menyebabkan kloter jemaah haji harus mengantri.
"Antrinya cukup lama, bisa mencapai 1 jam karena masuknya harus satu kloter satu kloter. Ini juga bisa mempengaruhi jadwal penerbangan," tuturnya di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (10/4).
Jarak tempuh jemaah haji asal DI Yogyakarta ke Donohudan Solo tak seperti beberapa waktu yang lalu. Jika dulu dengan bantuan pengawalan pihak kepolisian, jemaah haji asal DIY bisa sampai ke Donohudan sekitar 1 jam, namun sekarang paling cepat menempuh waktu 1,5 jam.
Kapasitas embarkasi Donohudan sebenarnya bisa mencapai 82 kloter, namun karena akses masuk ke embarkasi tersebut ramai maka tidak bisa selancar dulu. Oleh karena itu, keberadaan embarkasi di DIY sangat menguntungkan calon jemaah haji di Jawa Bagian selatan.
ADVERTISEMENT
Adanya jalur jalan lintas selatan selatan (JJLS) akan memudahkan jemaah haji dari berbagai wilayah untuk mengakses embarkasi haji di DIY ini. Jemaah haji dari Jawa Timur seperti Pacitan, dari Jawa Barat seperti Ciamis ataupun dari Wonosobo Jawa Tengah lebih senang ke embarkasi di DIY daripada ke Solo karena aksesnya lancar. "Sangat strategis karena prinsip embarkasi kita bukan zonasi, tetapi kecepatan mengaksesnya," tambah Lutfi.
Hanya saja untuk membangun embarkasi tersebut masih menunggu penyediaan lahan. Untuk awal, sebenarnya lahan yang dibutuhkan adalah seluas 1,5 hektare dan nanti jika dibutuhkan maka Kementrian Agama bisa melakukan pembelian sendiri.
Kalau tahun ini lahannya sudah siap, maka Kementrian Agama akan segera membangun embarkasi tersebut menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Berapapun kebutuhannya, Kemenag Pusat akan menggelontorkannya. (erl)
ADVERTISEMENT