Pembangunan NYIA Capai 98 Persen untuk Minimal Operasional

Konten Media Partner
20 April 2019 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Bandara baru Kulon Progo. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Bandara baru Kulon Progo. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Progress pembangunan bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo telah mencapai 98 persen untuk minimal operasional tanggal 29 April 2019 mendatang. Pemrakarsa Proyek NYIA, PT Angkasa Pura I mengklaim akan merampungkan 100 persen pembangunan dalam dua hari ke depan. Sementara untuk keseluruhan operasional progresnya telah mencapai 47 persen.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Proyek NYIA, Agus Pandu Purnama mengatakan seluruh pendukung telah selesai dibangun. Bahkan dari sisi airside semuanya sudah mampu diselesaikan mulai dari Runway sepanjang 3.250 meter dan lebar 45 meter serta taxy way ataupun apprond. Dari sisi landside, semua fasilitas telah siap mulai dari peralatan chek in, body scanner, ruang tunggu serta tenant-tenant yang melengkapi ruang tunggu juga telah siap
"Garbaratha atau gate menuju pesawat telah selesai," ujarnya, Sabtu (20/4/2019).
Guna mengecek kesiapan operasional, hari Senin (22/4/2019) mendatang, segenap menteri akan datang. Mereka akan memeriksa detil setiap bagian dari bandara baru yang dibangun dalam kurun waktu 5 bulan ini.
Dan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo yang direncanakan dilakukan pada 29 April 2019 mendatang, PT Angkasa Pura I (Persero) akan melakukan serangkaian simulasi terkait operasional bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini akan diadakan sejak 20 hingga 26 April 2019 mendatang. Simulasi ini untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjelang dioperasikannya Bandara Internasional Yogyakarta. Hal ini mengingat tingginya trafik penerbangan di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Rangkaian simulasi tersebut akan menguji sejumlah aspek. Mulai dari moda transportasi penunjang dari dan ke bandara hingga kelayakan infrastruktur penunjang pelayanan bandara. Rangkaian simulasi dimulai dengan kegiatan simulasi keamanan bandara oleh Komite Keamanan Bandara (Airport Security Committee) pada 20 April 2019, simulasi operasional lapangan (24 April 2019), evaluasi simulasi pengoperasian bandara (25 April 2019), dan simulasi gabungan pengoperasian bandara bersama seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti transportasi darat, maskapai penerbangan, petugas imigrasi, dan lainnya (26 April 2019).
ADVERTISEMENT
Pada 22 April 2019 juga akan dilaksanakan penilaian potensi gangguan dan risiko atau hazard identification and risk assesment (HIRA) oleh maskapai dan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan serta table top exercise operasi bandara pada 23 April 2019.
Sementara itu, menurut Faik, permintaan slot penerbangan untuk Bandara Adisutjipto Yogyakarta masih tinggi. Dengan dialihkannya penerbangan internasional dari Bandara Adisutjipto ke Bandara Internasional Yogyakarta maka permintaan slot penerbangan tersebut dapat diakomodir.
"Aspek keselamatan juga dapat lebih terjamin karena panjang landas pacu Bandara Internasional Yogyakarta sepanjang 3.250 meter lebih panjang dari runway Bandara Adisutjipto," imbuh Faik.
Terkait kesiapan moda transportasi pendukung, akan dilakukan uji coba pada 24 April 2019 saat dilakukan simulasi operasional. Transportasi tersebut itu antara lain bus Damri, taksi, kereta api, dan kendaraan pribadi. Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui waktu tempuh calon penumpang pesawat udara dari titik keberangkatan di Yogyakarta dan luar Yogyakarta menuju Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. (erl/adn)
ADVERTISEMENT