Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Pemkab Sleman Tekan Lonjakan Harga pada Komoditas Pangan Lewat Pasar Murah
22 Februari 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali mengadakan pasar murah bertajuk Semar Mesem (Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat) di awal 2024 ini.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan pasar murah ini untuk menghadirkan bahan pangan strategis, terutama beras yang saat ini melambung tinggi dengan harga lebih murah. Rencananya tahap pertama ini akan digelar di 4 lokasi dengan total kuota beras yang disiapkan mencapai 36 ton.
Selain itu juga disediakan bahan kebutuhan pokok antara lain beras, minyak goreng, gula, telur, hingga tepung.
"Ketersediaan komoditas pangan pokok sangat penting saat ini. Masyarakat diimbau untuk melakukan belanja dengan bijak dan tidak melakukan penimbunan," ujar Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Rabu (21/2/2024).
ADVERTISEMENT
Kustini tak menepis kenaikan harga beras terjadi dikarenakan dampak dari produksi yang menurun akibat kemarau panjang. Kendati begitu, Ia meminta masyarakat tidak perlu panik adanya kenaikan harga ini. Pasalnya, pemkab berkomitmen untuk menjaga agar stabilitas harga bisa dilakukan dengan menggelar pasar murah.
"Sekarang pasar murah digelar di empat zona yakni sisi barat, timur, Selatan dan utara. Setelah ini nanti saat akan Lebaran juga akan digelar operasi yang sama," ucap dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, pelaksanaan operasi pasar Semar Mesem Tahap I akan hadir di empat titik, yakni di Lapangan Tirtoadi pada 21 Februari, Lapangan TGP Margoluwih Seyegan pada 22 Februari, Lapangan Donokerto pada 26 Februari, dan Lapangan Raden Ronggo Kalasan pada 27 Februari.
ADVERTISEMENT
Pada operasi pasar ini, lanjut Mae, Pemkab Sleman akan memberikan reduksi biaya distribusi komoditas beras premium dan medium, gula pasir, dan telur ayam sebesar Rp 3.000 ribu termasuk pajak.
"Nanti akan ada tahapan lanjutannya. Untuk Tahap I ini kami bekerja sama dengan Bulog, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), gabungan kelompok pertanian (Gapoktan), dan distributor jadi selisih harganya tidak terlalu tinggi. Dan di Tahap I ini Pemkab Slemab mendatangkan komoditas strategis seperti beras, gula, telur yang kenaikan harganya cukup tinggi,” kata Mae.
Mae juga menjelaskan jumlah kuota yang akan disebar untuk 4 lokasi. Pihaknya menyediakan kuota beras kualitas premium 5 ton, beras medium 1 ton dan beras SPHP 3 ton di masing-masing lokasi.
ADVERTISEMENT
Ia juga memastikan harga jual beras di pasar ini lebih murah karena pemerintah menyediakan reduksi biaya distribusi untuk beras non-SPHP.
"Yang mendapatkan biaya reduksi distribusi dari pemerintah adalah beras non-SPHP, kemudian gula dan telur. Di mana ketiga komoditas ini harganya cukup tinggi di pasaran. Beras di pasaran sudah Rp17 ribu (per kilogram) sementara di sini dijual Rp14 ribu," tuturnya.
Terkait pembelian komoditas pangan pasar murah Semar Mesem ini, Mae menuturkan diperuntukkan bagi masyarakat yang ber-KTP Kabupaten Sleman atau domisili di Kabupaten Sleman dengan ketentuan satu orang membeli dengan menunjukkan satu KTP.
"Untuk pembeliannya juga kami batasi. Yakni beras non SPHP maksimal 10 kilogram, beras SPHP 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan telur ayam maksimal 2 kilogram serta wajib memiliki KTP Sleman," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)