Pemkot Jogja Tiadakan Takbir Keliling dan Salat Berjamaah saat Idul Adha

Konten Media Partner
18 Juli 2021 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salat er==berjemaah. FOto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salat er==berjemaah. FOto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memutuskan untuk meniadakan serangkaian perayaan Idul Adha dari takbir keliling hingga salat berjamaah di masa PPKM Darurat. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan baik dari SE Kemenag dan inmendagri, hingga Ingub.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Jogja sekaligus Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi mengimbau warga untuk melakukan salat Id di rumah saja pada saat Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli 2021 mendatang.
"Tidak ada takbir keliling. Takbir dilakukan dari rumah masing-masing atau secara daring melalui masjid. Tidak ada shalat Ied yang diselenggarakan di lapangan dan di masjid. Shalat Ied diselenggarakan di rumah masing-masing," ungkap Heroe pada Minggu (18/7/2021).
Tak cuma itu saja, Pemkot Jogja juga mengatur terkait penyembelihan hewan kurban yang bakal disesuaikan dengan situasi terbaru selama PPKM Darurat di kota tersebut. Pihaknya berharap agar pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berlangsung kondusif tanpa kerumunan.
"Penyembelihan hewan kurban dilakukan mulai tanggal 21-23 Juli, dengan menjalankan prokes ketat. Seyogianya dilakukan melalui penyembelihan hewan di RPH Dinas Pertanian dan Pangan kota Yogyakarta atau disalurkan melalui baznas, yang sudah bekerjasama dengan juru sembelih profesional dan halal," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga meminta agar penyembelihan hewan kurban juga harus meminta izin kepada kemantren masing-masing dan harus memenuhi persyaratan terpenuhinya prokes.
"Selain itu, pembagian daging kurban tidak boleh dilakukan dengan melakukan pengumpulan orang. Tetapi dilakukan dengan membagikan dari rumah ke rumah," ungkapnya.
"Bagi yang berkeinginan melakukan kurban di daerah lain, disarankan mengirimkan hewan kurban ke daerah tersebut, agar bisa dilakukan penyembelihan di daerah tujuan," sebut Heroe.
Bukan tanpa alasan, aturan pelaksanaan kegiatan Idul Adha tahun ini makin diperketat setelah adanya laporan COVID-19 varian Delta yang telah masuk ke provinsi Jogja. Pihaknya meminta agar dengan adanya laporan tersebut masyarakat semakin bisa lebih menggiatkan protokol kesehatan.
"Mari kita jadikan ibadah dan kegiatan hari raya Idul kurban sebagai sarana untuk terus berdoa agar semua umat manusia disiplin jalankan prokes COVID-19, semuanya dijaga dan diselamatkan. Dan kita berdoa agar virus COVID-19 ini bisa segera diangkat dari muka bumi," tandasnya.
ADVERTISEMENT