news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemkot Yogyakarta Libatkan Ibu-ibu PKK untuk Percepatan Vaksinasi

Konten Media Partner
29 September 2021 8:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi untuk pelajar di Kota Yogyakarta. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi untuk pelajar di Kota Yogyakarta. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka percepatan vaksinasi tingkat kota, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menunjuk Satgas PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Satuan Tugas Vaksinasi PKK ini dimaksudkan untuk membantu pendekatan vaksinasi di kalangan ibu rumah tangga dan lansia.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini kita minta ibu penggerak PKK Yogyakarta sebagai komandan pelaksanaan vaksinasi,” ungkap Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, di Balai Kota Jogja.
Hingga hari ini, jumlah target vaksinasi yang belum tercapai lebih kurang adalah 28.000. Dimana 14.000 diantaranya yang belum mendapat vaksin adalah kalangan ibu-ibu dan juga lansia. Targetnya vaksinasi di kota Yogyakarta akan tuntas pada awal Oktober mendatang. Oleh karena itu, baru-baru ini dicanangkan percepatan vaksinasi bagi seluruh warga, kecuali bagi memang yang memiliki kondisi tertetu yang tidak memungkinkannya mendapatkan vaksinasi.
“Terhitung satu Oktober besok, semua Camat di wilaah Yogyakarta harus mendeklarasikan tuntas vaksin. Kalau ada sisa maka akan kami ambil alih dengan satgas percepatan COVID-19 dan Satgas PKK,” ungkap Haryadi.
ADVERTISEMENT
“Targetnya tanggal 7 Oktober besok, tepatnya saat hari jadi Kota Yogyakarta, vaksinasi sudah tuntas semuanya. Kecuali bagi penyitas COVID-19 yang masih harus menunggu dulu atau yang memang memiliki riwayat penyait tertentu,” imbuhnya.
Tagline yang diusung pada kegiatan vaksinasi ini adalah ‘Ayo Segera Vaksin Perempuan Jogja’. Mengingat bahwa kalangan ibu-ibu juga memiliki potensi besar untuk terserang COVId-19, maka pemerintah kota menggandeng kalangan penggerak PKK. Pemilihan pendekatan melalui ibu-ibu ini dirasa lebih efektif karena secara psikologis memiliki kedekatan antar sesama perempuan dan lebih telaten dalam mengurusi lansia.
“Kami rasa pendekatan ibu-ibu lebih efektif daripada pendekatan struktural,” jelas Haryadi.
Haryadi menjelaskan, apabila sebelumnya vaksinasi masal ditekankan pada pihak structural pemerintahan, mulai dari Walikota, Camat, hingga Lurah-lurah maka sisanya sekarang akan lebih efektif jika dilakukan pendekatan melalui ibu-ibu atau ia menyebutnya sebagai ladies approach.
ADVERTISEMENT
“Perlu adanya pendekatan dari sesama perempuan, karena misalkan saja untuk ibu-ibu yang berhijab mereka akan kurang nyaman apabila petugas vaksinnya adalah laki-laki. Dan akan cenderung lebih nyaman apabila dengan sesama perempuan,” tuturnya.
Selain ibu-ibu, pendekatan Satgas PKK ini juga dimaksudkan untuk menyasar para lansia. Satgas PKK disini juga berperan untuk melakukan pendekatan dan edukasi terhadpa lansia-lansia yang ada di Yogyakarta. Harapannya dengan vaksinasi yang menjangkau lansia juga akan mendukung tingkat angka harapan hidup masyarakat di Yogakarta.
“Angka harapan hidup kita itu 74 tahun pria adan 76 tahun bagi wanita, jika ada warga ag usianya di bawah itu meninggal maka itu menjadi tanggung jawab kita,” jelas Haryadi. (Syiva PBA)