Pemkot Yogyakarta Upayakan Tersedianya QR Code di Tempat Umum

Konten Media Partner
2 Oktober 2021 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung melakukan scan QR Code di kawasan Malioboro. Foto: Eva M/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung melakukan scan QR Code di kawasan Malioboro. Foto: Eva M/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Memasuki PPKM Level 3 di wilayah Yogyakarta, pemerintah kota telah mengupayakan kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat. Terhitung sejak hari pertama wilayah kota resmi dinyatakan turun level setidaknya ada beberapa uji coba yang dilakukan pemerintah seperti pembukaan kembali beberapa destinasi wisata, penerapan ganjil genap, hingga pengaturan untuk mempersiapkan dibukanya kembali wilayah kota untuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Pemkot Yogyakarta sedang mengupayakan adanya QR Code di setiap tempat umum di kawasan kota. Nantinya QR Code akan berfungsi untuk membantu pendataan an dan pengawasan pengunjung.
"Semua tempat harus dipersiapkan QR Code. Kantor, tempat ibadah, sekolah san pasar itu juga termasuk," ungkap Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.
Haryadi mengatakan, sampai saat ini pengadaan QR Code masih dilakukan secara bertahap di hotel-hotel, pusat perbelanjaan dan juga restoran. Pun menurut keterangannya masih ada beberapa hotel yang masih terkendala dalam pengadaan QR Code.
"Bagi teman-teman hotel masih ada yang kesulitan. Namun masih terus kami upayakan, kami coba terus," imbuhnya.
Selain di tempat-tempat tersebut, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga telah mempersiapkan dibukanya kampung wisata.
ADVERTISEMENT
"Totalnya ada 17 kampung wisata," jelas Haryadi.
Ketujuh belas kampung wisata tersebut masih dalam proses pengupayaan adanya QR Code. Haryadi menambakan pula bahwa CHSE dan protokol kesehatan merupakan salah satu bagian dari pengajuan QR Code tersebut.
Rencananya kampung wisata yang ada di Yogyakarta akan dipasarkan melalui aplikasi JSS atau Jogja Smart Service. Nantinya dalam satu aplikasi ini pengguna dapat mengakses pemesanan dan pembayaran ke tempat wisata, lengkap beserta kegiatan yang dilakukan selama wisata.
"Nanti lewat JSS itu ada paketnya, jadi atraksinya apa, kulineenya apa dan what to do nya sudah ada di aplikasi," tutur Haryadi.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk mendukung pemulihan kondisi setelah pandemi. Hal ini bisa kita lihat dari tema HUT ke-625 Kota Yogyakarta yang mengusung tema "Tanggap Tanggon Tuwuh".
ADVERTISEMENT
Filosofi dari tema tersebut ialah suatu ungkapan optimisme dan semangat dalam menghadapi pandemi COVID-19. Dalam kamus bahasa, tanggap memiliki arti sebagai kepekaan, tanggon artinya tangguh dan tuwuh yang berarti tumbuh.
Menyambut hari jadi pada tahun ini pemerintah kota akan mengajak masyarakat menikmati berbagai kegiatan yang kental akan kebudayaan Kota Yogyakarta melalui sistem hybrid atau sebagian kegiatan daring dan luring. Pada Jum'at (1/10) kemarin Walikota Yogyakarta juga telah meresmikan pembukaan pekan HUT Kota Yogyakarta yang akan berlangsung hingga malam puncak tanggal 7 Oktober mendatang.(Syiva PBA)