Penataan PKL Malioboro, Pemkot Yogyakarta Utamakan Kompromi dan Dialog

Konten Media Partner
26 Juli 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat ditemui di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Jumat (26/7/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, saat ditemui di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Jumat (26/7/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota Yogyakarta masih terus mempertimbangkan untuk memperbanyak intensitas ujicoba semi pedestrian Malioboro. Saat ini, ujicoba semi pedestrian Malioboro baru dilaksanakan setiap Selasa Wage, artinya hanya sekali dilaksanakan selama 35 hari.
ADVERTISEMENT
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, terkait dengan usulan berbagai pihak untuk menambah lagi ujicoba semi pedestrian Malioboro dari sebulan sekali menjadi dua kali sebulan, pihaknya mengaku menerima dan mempertimbangkan usulan tersebut. Untuk menentukannya memang memerlukan waktu karena harus mengevaluasi terlebih dahulu pelaksanaan dua kali ujicoba semi pedestrian sebelumnya.
"Bukan hanya usulan saja yang kami pertimbangkan. Kami juga akan lakukan evaluasi terlebih dahulu,"ujarnya, Jum'at (26/7/2019) di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta.
Haryadi menandaskan, dari dua kali ujicoba yang telah dilaksanakan, hal yang paling menjadi catatan adalah traffic flow atau arus lalu lintasnya. Selain itu, catatan lain adalah kepatuhan masyarakat untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke kawasan Malioboro ketika semi pedestrian diberlakukan, meskipun ujicoba.
ADVERTISEMENT
Catatan lain adalah luasan Malioboro dengan kompromi kepada para pedagang kaki lima (PKL). Ia menegaskan jika untuk penataan PKL di Malioboro, pihaknya akan mengedepankan kompromi serta dialog. Sehingga harapannya ke depan pelaksanaan semi pedestrian tersebut akan berjalan lancar dan berefek baik terhadap masyarakat.
"Jadi praktek flow-nya harus lebih baik, rambu-rambu lalu lintas harus diperbanyak serta juga harus disosialisasikan dengan baik,"ungkapnya. (erl/adn)