Pengikut Keraton Agung Sejagat Diminta Bayar Rp 3 Juta untuk Seragam

Konten Media Partner
14 Januari 2020 23:26 WIB
Salah satu seragam yang dikenakan oleh pengikut Keraton Agung Sejagat. Foto: lvt.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu seragam yang dikenakan oleh pengikut Keraton Agung Sejagat. Foto: lvt.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini warga Purworejo digegerkan dengan kemunculan kerajaan baru yang disebut Kerajaan Agung Sejagad (KAS). Kerajaan ini dipimpin oleh seorang pria yang mengaku raja bernama Totok Santosa Hadiningrat. Totok didampingi seorang ratu bernama Dyah Gitarja. Mereka berdua mengklaim memiliki kerajaan yang terletak di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dengan daerah kekuasaan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga yang sempat menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat, mengungkapkan bahwa awalnya ia mengikuti kegiatan berupa membantu rakyat kecil di tahun 2017.
"Sekitar tiga tahun yang lalu, awal kegiatannya seperti membantu rakyat kecil. Waktu terbentuk sudah ada bidang-bidangnya seperti pendidikan, sanitasi dan lain-lainnya," kata Sri Utami, Selasa (14/1/2020).
Sri Utami menceritakan saat dia bergabung dalam DEC (Development Economic Committe) dulu sempat ada iuran kartu anggota (KTA) sebesar Rp 15 ribu tiap anggotanya. Tak hanya itu, mereka juga ditarik uang seragam sebesar Rp 3 juta.
"Selain iuran KTA suruh bayar seragam juga senilai Rp 3 juta. Seragamnya itu dulu seperti army atau militer loreng-loreng," imbuhnya
Totok Santosa Hadiningrat yang mengklaim diri sebagai Raja Keraton Agung Sejagat. Foto: lvt.
Sebelumnya, Totok sempat menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC). Jogjakarta Development Economic Committe (DEC) sendiri merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Kepada anggota Jogja Development Committee (Jogja DEC), ia menjanjikan akan mendapatkan uang 100-200 Dollar Amerika per bulan. Akan tetapi banyak anggota Jogja DEC yang memilih keluar karena realisasi janji tak kunjung ada.
Kejadiannya hampir mirip dengan anggota Kerajaan Keraton Agung Sejagat. Rupanya anggota pengikut juga harus membayar uang seragam Rp 3 juta.
Tak hanya seragam, setiap kerajaan melakukan kegiatan pun tiap anggota juga ditarik iuran tentunya dengan iming-iming akan mendapat gantinya ketika dana dari bank dunia cair. Disinyalir, pengikut kerajaan Totok berasal dari sebagian anggota Jogja DEC yang masih setia. (lvt)