Pengungsi Merapi di Magelang Wajib Rapid Test Sebelum ke Tempat Evakuasi Akhir

Konten Media Partner
7 Januari 2021 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjalani rapid tes sebelum masuk ke tempat evakuasi akhir (TEA) Desa Mertoyudan, Kamis (7/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjalani rapid tes sebelum masuk ke tempat evakuasi akhir (TEA) Desa Mertoyudan, Kamis (7/1/2021). Foto: ari/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Sebelum memasuki tempat evakuasi akhir (TEA) di Desa Mertoyudan, para pengungsi dari Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah harus menjalani rapid test. Hal ini karena ditempat evakuasi tersebut sesuai aturan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Saat tiba di TEA Mertoyudan, begitu turun dari kendaraan pengangkut warga lereng Merapi ini harus mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Selanjutnya, mereka diminta untuk menjalani rapid tes di teras Aula Desa Mertoyudan.
"Karena untuk keamanan dari COVID-19 maka warga kami, pengungsi diwajibkan rapid tes biar aman semua. Sementara ini alhamdulillah aman semua,"kata Kepala Desa Paten, Sutarno ditemui di lokasi tempat evakuasi akhir (TEA) Mertoyudan, Kamis (7/1/2021) petang.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Gunawan menegaskan, bahwa rapid merupakan upaya antisipasi, sebab semua harus menerapkan protokol kesehatan. Melalui cara ini dipastikan warga yang mengungsi dalam kondisi sehat.
"Kalau di TEA sakit kan nanti jadi repot, maka diantisipasi di filter lah istilahnya. Dari pengungsi ini nanti dapat diketahui yang negatif berapa yang reaktif positif berapa,"katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Gunawan apabila nanti diketahui ada yang reaktif dan sakit akan dirujuk ke Rumah Sakit Merah Putih di Kabupaten Magelang. Tapi bagi yang kondisinya baik (OTG) maka dilakukan isolasi mandiri di barak khusus.
"Ada barak khusus OTG untuk isolasi mandiri nanti bisa koordinasi dengan koordinator barak di TEA ini. Setelah semua dirapid kita akan minta laporan dari Dinkes berapa yang reaktif dan non reaktif. Jadi kita akan melakukan evaluasi terus," katanya. (ari)