Pengusaha Angkutan Umum Lokal Menjerit karena Program Mudik Gratis

Konten Media Partner
12 Juni 2018 18:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pendapatan perusahaan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) lokal mengalami penurunan cukup drastis. Program mudik gratis yang digelar oleh pemerintah ataupun juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan-perusahaan besar dituding menyebabkan anjloknya pendapatan otobus lokal.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami oleh perusahaan otobus Maju Lancar. Perusahaan yang memiliki trayek utama Jogja-Jakarta dengan ratusan armada ini mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 50 persen lebih. Trayek favorit mereka selama ini, Jakarta-Jogja kini tak seperti sebelum adanya program mudik gratis yang digelar berbagai instansi ataupun perusahaan.
Pemilik Maju Lancar, Sutrisno mengaku tak bisa berbuat banyak dengan keadaan tersebut. Sebab, program mudik gratis digelar dengan alasan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas serta juga menurunkan angka kecelakaan di jalan raya selama musim lebaran. Ia sendiri sebenarnya tidak menolak adanya program mudik gratis tersebut.
Hanya saja, ia berharap kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan nasib pengusaha otobus lokal seperti dirinya. Seharusnya pemerintah selain menggandeng pengusaha bus nasional juga menggunakan pengusaha bus dari daerah tujuan para pemudik tersebut. Dengan demikian, pengusaha lokal tetap kebagian penumpang dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Kalau seperti ini kami bisa terus merugi. Bisa-bisa gulung tikar, wong lebaran itu harusnya kami panen," ujarnya, Selasa (12/6). (erl)