Selama Ramadhan, PMI Yogyakarta Memberi Doorprize untuk Pendonor Darah

Konten Media Partner
23 Mei 2018 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi donor darah. (Foto: Antara/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi donor darah. (Foto: Antara/Rahmad)
ADVERTISEMENT
Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta punya strategi khusus mencegah kekurangan stok darah selama bulan Ramadhan. Para petugas memanfaatkan media sosial untuk mengajak warga mendonasikan darahnya.
ADVERTISEMENT
Pegawai Bidang Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta, Noor Hidayatullah mengatakan petugas PMI Kota Yogyakarta jemput bola dengan menyebar pesan melalui WhatsApp ke lima ribu pendonor darah sukarela. Sontak tindakan jemput bola ini ampuh meningkatkan stok darah yang mulai menipis.
“Hasilnya sangat efektif. Sampai dengan hari ini rata-rata yang datang ke Unit Donor Darah PMI Kota Yogyakarta perhari mencapai 100 orang,” jelas Hidayatullah di Yogyakarta, Rabu (23/5).
PMI Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, dan Kulon Progo tak kalah kreatif. Mereka membuka posko pelayanan donor darah di kantor masing-masing. PMI menyiapkan hadiah khusus dan doorprize untuk para pendonor.
Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI DIY Suryanto mengatakan bentuk hadiah dan doorprize berbeda-beda di tiap kabupaten dan kota.
ADVERTISEMENT
Misalnya PMI Bantul menyiapkan hadiah kaos bagi warga yang mendonorkan darahnya. Sementara PMI Kabupaten Kulon Progo dan Sleman menyediakan doorprize bagi 100 orang pendonor darah pertama pada bulan Ramadhan. "Doorprize berupa paket bahan pokok, kaos, dan kue lebaran," jelas Suryanto.
Posko donor darah dibuka pekan lalu. Warga bisa mendonorkan darahnya mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan sore hari pada pukul 18.00-22.00 WIB.
Kegiatan jemput bola ini dilakukan pasalnya setiap tahun stok darah selama bulan puasa selalu menipis. Antusiasme masyarakat menyumbangkan darahnya selama bulan Ramadhan juga berkurang drastis. Di satu sisi kebutuhan akan darah tetap tinggi.
"Penurunan stok darah biasanya terjadi saat bulan puasa, minggu kedua lebaran atau awal tahun," katanya.
ADVERTISEMENT
Padahal kebutuhan darah di lima PMI kabupaten/kota di DIY rata-rata mencapai 6.500 kantong darah perbulan.
Hingga kini Suryanto menegaskan stok darah diseluruh PMI di wilayah DIY sudah aman tercukupi hingga pertengahan bulan puasa. (CIA)