Perguruan Tinggi Diharapkan Beri Kontribusi untuk Desa

Konten Media Partner
28 Juni 2020 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan kesepahaman Kemendes PDTT dengan Perguruan Tinggi di Yogyakarta, Sabtu (27/6/2020). Foto: Leni.
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan kesepahaman Kemendes PDTT dengan Perguruan Tinggi di Yogyakarta, Sabtu (27/6/2020). Foto: Leni.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, masih ada sejumlah desa di Indonesia yang termasuk dalam desa tertinggal. Perlu peranan dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi untuk menuntaskan desa tertinggal di Indonesia. Alhasil, ada program KKN (kuliah kerja nyata) yang dilakukan rutin oleh mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menandatangani kesepahaman dengan Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides). Ada 7 perguruan tinggi yang turut serta dalam penandatanganan ini yaitu Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNVY), Universitas Gadjah Mada, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Institut Teknologi Yogyakarta, dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta.
“Saya berharap, kampus bisa terus hadir untuk desa. Tujuan utamanya memang belajar dari kehidupan nyata di masyarakat, sekaligus kalau bisa berkontribusi bagi pembangunan desa,” tutur Menteri Desa PDTT, Abdul Halim, saat berkunjung ke UNY, Sabtu (27/6/2020).
Ia mengatakan bahwa desa adalah kunci pembangunan Indonesia. Untuk itu, Kemendes PDTT hingga kini terus menggenjot dan mengambil hikmah yang baik di masa pandemi COVID-19 ini. Adapun 2 hikmah yang diambil yaitu kedisiplinan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Hikmah ini harus diambil untuk mendorong pembangunan desa,” tuturnya.
Kemendes PDTT juga memfokuskan pada sinergitas dengan kalangan perguruan tinggi di Indonesia. Apalagi saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki proyek Kampus Merdeka.
Penandatanganan kesepahaman ini pun disambut baik oleh UPNVY yang merupakan kampus bela negara di Yogyakarta. Berbekal ciri khasnya, UPNVY berupaya untuk mengentaskan berbagai masalah yang ada di desa.
“Ini ada 2 yang jadi isu di desa adalah masalah pengembangan SDM dan pertumbuhan ekonomi. ini kesempatan UPN untuk bisa mengembangkan SDM dalam kecintaan pada Tanah Air,” ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UPNVY, Singgih Saptono.