Peringatan La Nina, BPBD Gunungkidul Imbau Pembersihan Sampah di Mulut Luweng

Konten Media Partner
16 Oktober 2020 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi musim hujan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi musim hujan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul mulai melakukan antisipasi bencana di musim pancaroba seperti sekarang ini. Terlebih Badan Metereologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) telah mengeluarkan peringatan berkaitan potensi badai Lanina dari Samudera Pasifik.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Eddy Basuki mengungkapkan, memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini dan menyusul peringatan BMKG terkait potensi badai Lanina, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua Kapanewonan di Gunungkidul. Di samping itu, setiap peringatan dari BMKG langsung ia teruskan ke semua anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).
Pihaknya telah menghimbau kepada semua Kapanewonan untuk melakukan pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi tumbang ketika ada angin kencang atau hujan yang cukup deras. Pohon-pohon di dekat jaringan listrik dan dekat dengan pemukiman yang berpotensi tumbang juga diprioritaskan.
"Rabu kemarin kita sudah koordinasi dengan semua Kapanewonan," ujar Edy, Jumat (16/10/2020) ketika dikonfirmasi ke nomor pribadinya.
Edy menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya setiap musim penghujan memang selalu terjadi banjir di beberapa titik. Namun banjir-banjir tersebut adalah banjir genangan. Di samping banjir di bantaran sungai seperti yang terjadi saat badai Cempaka tahun 2017 yang lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Edy, banjir yang terjadi setiap musim penghujan di Gunungkidul adalah banjir genangan. Paling banyak yang mendominasi penyebab banjir genangan tersebut banyaknya sampah yang ada di luweng-luweng di wilayah tersebut. Seperti diketahui, luweng adalah goa vertikal yang berfungsi sebagai pintu masuk air untuk mengalir ke sungai bawah tanah.
"Masih ada masyarakat yang membuang sampah ke Luweng tersebut. Dan ini sebenarnya bahaya karena menyumbat luweng tersebut,"tambahnya.
Oleh karena itu, ia telah meminta kepada masyarakat untuk membersihkan sampah yang berada di mulut-mulut Luweng. Minimal dengan membersihkan sampah di mulut Luweng dapat memperlancar arus air masuk menuju ke sungai bawah tanah yang memang banyak terdapat di Gunungkidul.
Khusus untuk Luweng tersebut pihaknya juga sudah melakukan revitalisasi pada luweng-luweng tersebut. Tahun ini ada 3 luweng yang sudah direvitalisasi oleh BPBD. Masing-masing 2 luweng di Kapanewonan Purwosari dan satu lagi di Semanu
ADVERTISEMENT