Peternak Ayam Andalkan 4 Musim Raup Untung

Konten Media Partner
26 Juni 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan ayam di Gunungkidul, Yogyakarta. Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan ayam di Gunungkidul, Yogyakarta. Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) menggelar aksi bagi-bagi ribuan ekor ayam hidup gratis di sejumlah titik Kota Yogyakarta, Rabu (26/6/2019).
ADVERTISEMENT
Aksi itu sebagai bentuk protes anjloknya harga jual ayam yang berkepenjangan sejak September 2018 silam hingga pertengahan tahun ini.
“Kami tidak tahu ini permainan siapa, karena biasanya kalau rugi (harga jual buruk) itu Cuma dua sampai tiga bulan saja, enggak lama seperti ini,” ujar Ketua Apayo, Hari Wibowo di sela aksi.
Hari mengatakan ada empat musim atau momen peternak ayam mendulang untung tiap tahunnya. Pertama saat rejeb atau musim-musim saat banyak berlangsung hajatan nikah atau mantu.
“Kalau orang banyak mantu biasanya harga ayam bagus,” ujar Hari.
Selain saat bulan-bulan hajatan nikah, peternak ayam juga biasanya mendulang untung saat musim liburan sekolah, bulan puasa, dan saat masa lebaran.
“Sekarang ini empat momentum itu kami sama sekali juga tidak dapat untung, makanya kami protes agar pemerintah mau ikut campur,” ujar Hari.
ADVERTISEMENT
Hari meminta pemerintah ikut campur mengendalikan harga jual ayam di kalangan peternak terutama di rantai hulu penjualan. Sebab peternak tak bisa berbuat apa-apa ketika harga jual anjlok.
“Di hulu pengaturan jumlah bibit di pelihara seluruh peternak Indonesia kalau bisa terukur, pemerintah yang tahu kapasitasnya agar tidak over supplay seperti sekarang ini,” ujarnya.
Dengan situasi anjloknya harga jual ayam di kalangan peternak itu, padahal di pasar harga per kg daging masih dikisaran Rp 25-30 ribu, Hari menuturkan yang diuntungkan hanya kalangan pedagang. Sedangkan peternak menjerit taka da margin keuntungan.
“Pedagang jelas diuntungkan, seharusnya kalau di pasar jatuhnya harga daging Rp 30 ribu, di kandang harusnya harganya Rp 20 ribu per kg,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hari menuturkan, para peternak benar-benar dirugikan dengan anjloknya harga ayam hidup yang hanya bisa mentok sampai Rp 7-8 ribu per kg itu. Padahal resiko beternak ayam cukup tinggi selain karena rentan serangan penyakit juga ongkos pakan yang tak sedikit.
Di DIY sendiri total ada 400 an peternak ayam. Aksi bagi bagi gratis itu dilakukan juga untuk mengurangi supaya stok ayam cepat habis.
Dalam aksi bagi bagi ayam hidup gratis di empat titik di Kota Yogya itu, total ada 6.500 ekor ayam dibagikan gratis kepada warga. (atx/adn)
Foto: adv,