Peternak Harus Rogoh Rp 460 Ribu untuk Obati Ternak yang Terjangkit PMK

Konten Media Partner
9 Juli 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hewan ternak sapi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan ternak sapi. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Nasib apes dialami oleh peternak asal Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul. Belasan sapi mereka mati karena terserang Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Mereka mengalami kerugian cukup besar.
ADVERTISEMENT
Tak hanya mereka kehilangan sapi seharga puluhan juta, untuk mengobati sapi yang terpapar PMK mereka perlu merogoh kocek yang cukup banyak. Karena minimal mereka harus mengeluarkan uang Rp 460 ribu untuk mengundang mantri hewan guna menyuntik sapi yang terkena PMK.
Tugiyem (55) warga Padukuhan Pentung mengaku mengalami kerugian hingga Rp 30 juta. Sebab anak sapi usia 3 bulan mati akibat terjangkit PMK akhir Juni lalu, kemudian sepekan setelahnya disusul indukan nya mati.
"Sapi saya metal, harganya lumayan itu," terang dia.
Ia kini bingung untuk membiayai sekolah anaknya karena itu tabungan untuk biaya sekolah. Padahal suaminya hanya pencari pasir manual yang hasilnya hanya cukup untuk makan sehari hari.
Warga yang lain, Adi kemis (65) mengaku selain 1 sapi mati ada juga 4 ekor sapi lainya juga terpapar PMK. ia sendiri mengaku heran kenapa sapi-sapinya bisa terpapar PMK padahal sapi-sapinya sama sekali tidak pernah keluar kandang.
ADVERTISEMENT
"Dan jarak dengan kandang terdekat sekitar 100 meter. Ko bisa terkena (PMK)," akunya heran.
Untuk sapinya yang tersisa, dia berusaha mengobatinya dengan mengundang mantri hewan. Dia sudah mengundang mantri sebanyak 3 kali dan sekali mengundang ia harus merogoh kocek Rp 120 ribu untuk seekor sapi
Sementara itu Lurah Seloharjo, Kapanewon Pundong, Mahardi Badrun mengatakan belasan sapi milik peternak Seloharjo mati akibat terpapar PMK. Namun sapi yang mati akibat terpapar PMK terbanyak di Padukuhan Pentung.
"Di Padukuhan Pentung ada sembilan sapi yang mati. Bahkan ada sapi indukan yang sedang bunting tua juga mati akibat terpapar PMK," ungkapnya.
Menurutnya kerugian peternak akibat sapinya mati terpapar PMK bisa mencapai ratusan juta rupiah dan masih ada puluhan sapi yang saat ini dalam proses penyembuhan.
"Butuh waktu lebih dari 20 hari sapi benar-benar sembuh dari PMK. Kalau dulu peternak menamai PMK adalah penyakit "gomen" namun kali ini penyakit "gomen" yang lebih parah dan bisa menyebabkan ternak mati,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga sudah melaporkan adanya belasan ternak sapi mati ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul namun sejauh ini para peternak sendiri yang berusaha untuk mengobati ternaknya yang terpapar PMK.
"Ya sekali ngundang mantri hewan biayanya Rp 120 ribu padahal minimal dua hingga tiga kali mantri hewan diundang untuk mengobati sapi," ungkapnya.