Polemik Ekspor Benih Lobster, Menteri KKP: Bukan itu Tujuannya

Konten Media Partner
19 Desember 2019 16:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menghadiri Rapat Kerja Teknis Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Yogyakata, Kamis (19/12/2019). Foto: atx.
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menghadiri Rapat Kerja Teknis Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Yogyakata, Kamis (19/12/2019). Foto: atx.
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo menuturkan polemik yang muncul soal ekspor benih lobster, tak akan menyurutkan langkahnya jika dalam kajian yang dilakukan hal itu penting demi kepentingan masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Edhy di sela menghadiri Rapat Kerja Teknis Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan di Yogyakata, Kamis (19/12/2019) menjelaskan sebenarnya polemik soal ekspor benih lobster itu karena adanya informasi tak utuh yang diterima masyarakat.
Edhy menuturkan apa yang menjadi permasalahan seputar ekspor itu, sebenarnya sudah diutarakan sejak lima tahun silam namun tak kunjung dijalankan.
"Sekali lagi, jangan dipertentangkan kalau kami akan mengekspor benur atau baby lobsternya. Bukan itu tujuannya," ujarnya.
Edhy mengatakan tujuan dari rencana ekspor itu agar masyarakat yang selama ini tergantung dengan benih lobster itu terus hidup.
"Orang yang menolak (soal wacana ekspor) itu kan nggak tahu isi dan masalah sebenarnya. Hanya ikut ikutan saja kebanyakan," ujar Edhy.
ADVERTISEMENT
Edhy mengakii selama ini yang menjadikan sumber pemicu polemik itu soal benih atau baby lobsternya.
Edhy menilai jika benih itu memang berhasil dibudidayakan dan bisa dikembangkan di tanah air, menurutnya tak masalah jika hasil budidaya atau pembesaran lobster itu diekspor.
"Sekarang kan yang jadi masalah benurnya, baby lobsternya. Kalau memang bisa dikembangkan di sini benih itu, ya kita bisa ekspor hasil pembesarannya," ujar Edhy.
Edhy menuturkan Kementerian Kelautan dan Perikanan pun tak menutup mata dengan berbagai kritik dan masukan soal wacana ekspor yang jadi polemik itu. Sebab sejauh ini pemeritah baru dalam tahap mendengar masukan masyarakat dan tidak mengeluarkan biaya apapun.
"Kami masih mendengar dan menyiapkan aturan, belum ada juga intervensi APBN. Walaupun ke depannya akan ada misalnya untuk membantu infrastruktur untuk membantu pembesaran (lobster)," ujar Edhy.
ADVERTISEMENT
Edhy pun mengatakan wacana ekspor benih lobster merupakan aspirasi yang muncul dari bawah. Pihaknya sebagai pemerintah masih menampungnya.
Edhy mengatakan dari pantauan pihaknya, setidaknya ada beberapa titik budidaya lobster yang kemungkinan siap ekspor. Antara lain Lombok, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur juga Lampung. Namun pihaknya belum mengecek seluruh titik titik itu.
Edhy mengatakan baru mendapatkan gambaran antara lain di Lombok dan Jawa Timur yang sudah melakukan budidaya benih itu. "Ini namanya informasi, salah tidaknya harus kami cari tahu kebenarannya. Jangan diperdebatkan dulu, yakinkan dulu," ujarnya.
Edhy menambahkan sebelum yakin atas kebenaran informasi soal ekspor benih yang berkembang itu, ia meminta berbagai pihak tak langsung meributkannya.
"Masak Anda nggak yakin dengan saya, seolah saya akan menghabiskan devisa. Nggak usah dikait-kaitkan dengan itu lah," ujar Edhy.
ADVERTISEMENT
Edhy mengatakan pihaknya sebelum melangkah dan mengambil keputusan juga selalu berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan selalu kementerian yang membawahi Kementerian KKP. Edhy menegaskan tak ada pemaksaan atau tekanan pula soal wacana ekspor benih lobster itu. (atx)