news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Usut Kasus Pembakaran Bus Antar Jaya

Konten Media Partner
14 Maret 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembakaran bus, Rabu (13/3/2019) petang. Foto: atx
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembakaran bus, Rabu (13/3/2019) petang. Foto: atx
ADVERTISEMENT
Polres Sleman, Yogyakarta tengah mendalami dugaan adanya provokasi pembakaran bus yang didahului kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Wates KM 7 Desa Balecatur, Kecamatan Gamping pada Rabu (13/3/2019) petang. Kepolisian menyatakan akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan, aparat telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Ia memperkirakan, dalam waktu dekat akan ada penetapan tersangka.
"Paling siang atau sore ada (penetapan tersangka)," kata Rizky, Kamis, (14/3/2019).
Bus Antar Jaya jurusan Solo-Purwokerto itu semula beriringan dengan pengendara sepeda motor dari arah barat di kawasan Jalan Wates KM 7 Desa Balecatur. Bus dengan nomor polisi AD 1644 CF itu kemudian menyenggol pengendara sepeda motor. Pengendara tersebut kemudian jatuh dengan mengalami luka di kepala dan kaki.
Rizky mengatakan korban yang bernama Wahyu Cahyono telah dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta setelah fasilitas di RS PKU Muhammadiyah Gamping dianggap belum memadai.
Sementara, pembakaran terjadi tak lama usai kecelakaan lalu lintas. Massa yang diperkirakan berjumlah puluhan itu kemudian menghentikan bus, memaksa turun penumpang, dan kemudian terjadi pembakaran. Kondisi bus pun hanya menyisakan rangka.
ADVERTISEMENT
"Saat ini barang bukti bus dan motor kita amankan. Sopir sempat ke Polsek Gamping, itu mau digeruduk lalu kami bawa ke Polres. Untuk kondekturnya berlindung sampai di Polsek Sedayu, kita jemput. Niat mau nolong korban sebelumnya," kata dia.
Ia mengatakan sopir bus masih di Polres Sleman menjalani pemeriksaan. Rizky juga mengatakan sudah memeriksa empat saksi lain, termasuk warga di lokasi kejadian .
"Tindakan pembakaran itu tak benar, tak boleh main hakim. Kami akan mencari siapa (terduga) provokator," kata dia.
Menurut dia, pengusutan ini akan sekaligus menjadi pembelajaran. Sebelum ini, ia mengungkapkan, juga pernah ada kejadian pembakaran mobil tanki di lokasi yang tak jauh beda.
Di sisi lain, pengendara motor yang kecelakaan tidak menggunakan sejumlah perlengkapan, termasuk helm. Menurut dia, laka lantas sebagai musibah ini tak seharusnya diikuti tindakan pembakaran.
ADVERTISEMENT
"Kami lendalaman fokus laka lantas dulu, lalu nanti pembakaran. Belum tahu (ada tidaknya) yang bawa bahan bakar," ungkapnya. (atx)