Dianggap Syirik, Properti Larung Pisungsun Jaladri Dirusak Massa

Konten Media Partner
13 Oktober 2018 19:18 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sedekah laut Pisungsung Jaladri yang rencananya dilaksanakan hari Sabtu (13/10) di Pantai Baru, Kecamatan Sanden, batal dilaksanakan. Adanya intimidasi kelompok masyarakat tertentu diduga menjadi penyebabnya. Bahkan, sejumlah properti untuk pelaksanaan tradisi tahunan tersebut dirusak oleh gerombolan bercadar.
ADVERTISEMENT
Padahal, untuk pelaksanaan rangkaian tradisi Pisungsun Jaladri ini, masyarakat Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Sanden persiapan sudah berlangsung dua pekan sebelumnya. Bahkan anggaran sebesar Rp 50 juta hasil dari bantuan pemerintah serta swadaya masyarakat terpaksa harus dibatalkan setelah ada yang mengintimidasi karena menganggapnya syirik.
Berdasarkan keterangan dari Tuwuh (48 tahun), nelayan setempat, tradisi Pisungsun Jaladri tersebut sebenarnya sejak lama dilaksanakan setiap tahun. Pada pelaksanaan tradisi sebelum-sebelumnya tak pernah ada masalah. Rangkaian tradisi mulai dari awal hingga labuhan dilaksanakan dengan lancar. Namun kali ini, pelaksanaannya batal setelah sekelompok orang bercadar merangsek dan merusak properti pelaksanaan tradisi tersebut.
"Setidaknya ada sekitar 50 orang berpakaian serba hitam dan mengenakan cadar merusak properti dan mengacak-acak panggung serta kursi untuk perayaan tersebut Jumat (12/10) dini hari," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Puluhan massa yang merusak properti tersebut juga memasang spanduk yang menyatakan tradisi tersebut syirik. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, warga memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan tradisi tersebut, terutama untuk labuhan dan arak-arakan atau kirab budaya.
Pelaksanaannya hanya disederhanakan dengan menampilkan kesenian Jathilan. Sementara 700 nasi takhir yang sudah dipersiapkan sebelumnya tetap dibagikan kepada pengunjung pantai tersebut.
"Kami tidak tahu kalau itu dianggap syirik. Karena hanya tradisi," ujarnya. 
Di media sosial, pelaksanaan Pisungsun Jaladri ini sebelumnya sudah ada yang memprotesnya. Netizen menganggap bencana-bencana yang terjadi di beberapa wilayah seperti di Palu karena akibat perayaan sedekah laut seperti Pisungsun Jaladri tersebut. (erl/fra)