PSTKM, Desa Wisata di Gunungkidul Bidik Wisatawan Lokal

Konten Media Partner
18 Januari 2021 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desa wisata di Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Desa wisata di Gunungkidul. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan Pembatasan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di wilayah kabupaten Gunungkidul membuat jumlah wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini anjlok. Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul mencatat setidaknya ada penurunan hingga 80% jumlah wisatawan pada masa PSKTM dibanding dengan sebelum pemberlakuan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Akibat sepinya pengunjung membuat insan pariwisata di wilayah kabupaten Gunungkidul menjerit. Mereka semakin terpuruk dengan adanya aturan-aturan yang cukup ketat diberlakukan bagi wisatawan dari luar daerah.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Jelok, Sukriyanto. Sukri mengungkapkan selama masa pas KTM sejak tanggal 11 Januari 2020 yang lalu jumlah pengunjung ke desa wisata Jelok, Kelurahan Beji, Kapanewonan Patuk mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Informasi selengkapnya klik di sini.
"Kita mencatat ada penurunan 60 persen pengunjung,"terang Sukri, Senin (18/1/2021).
Meskipun jumlah pengunjung mengalami penurunan yang cukup drastis namun desa wisata Jelok berusaha untuk tetap eksis ataupun beroperasi. Desa wisata yang memiliki andalan kuliner, outbond, dan homestay ini berusaha tetap membuka layanan untuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Para pengelola desa wisata berusaha tidak mengurangi jumlah sumber daya manusia yang mengoperasionalkan berbagai layanan mereka tersebut. Hanya saja ternyata jumlah pengunjung ke desa wisata mereka belum bisa menutup biaya operasional.
"Kita tidak ada pengurangan SDM hanya saja tombok terus,"keluh lelaki yang juga menjabat Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Gunungkidul.
Karena hanya wisatawan lokal saja yang diperkenankan untuk masuk ke objek wisata di wilayah kabupaten Gunungkidul maka pihaknya berupaya untuk membidik pasar wisatawan lokal sendiri. Salah satunya adalah membuat program gowes ke alam.
Paket gowes half day trip mereka tawarkan kepada wisatawan lokal dengan tarif tertentu. Wisatawan nanti akan diajak berkeliling menggunakan sepeda melalui rute Playen-Puncak Cempluk- Hutan Ngleri -Jelok. Wisatawan akan mendapat fasilitas snack, makan, asuransi, dan guide.
ADVERTISEMENT
"Mereka bawa sepeda sendiri jika menggunakan sepeda dari sini maka tarifnya akan sedikit lebih mahal,"paparnya.
Meskipun belum lama diperkenalkan ke masyarakat namun program gowes dari desa wisata Jelok tersebut mendapat respon yang cukup bagus dari masyarakat. Paling tidak, hal ini bisa sedikit menjadi obat bagi para pengelola desa wisata Jelok