PT KAI Harap Jalur Kereta ke YIA Segera Terealisasi

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro. Foto: erl.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengaku telah menyiapkan tambahan kereta bandara yang mengangkomodir penumpang ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Namun memang PT KAI mengikuti pola atau jumlah penumpang yang diprediksi akan datang dan pergi dari bandara tersebut.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, menandaskan jumlah kursi ataupun kereta bandara bergantung penumpang yang masuk ke bandara. Jika PT Angkasa Pura I membutuhkan kapasitas penumpang yang lebih banyak, maka PT KAI sudah mengantisipasinya.

"Di mana angkutan kita kurang ya Kita tambahi," ujarnya, Selasa (2/7/2019).

Hanya saja, sejauh ini pihaknya melihat jika kursi yang ada belum optimal terisi. Artinya penumpangnya masih kurang banyak dibanding dengan kursi yang tersedia saat ini. Pihaknya masih menunggu adanya kenaikan jumlah penumpang ketika akan menambah rangkaian kereta api bandara.

Terkait dengan jalur kereta api bandara, pihaknya berharap agar proses pembebasan lahan segera selesai. Jalur langsung kereta bandara memang tengan diupayakan realisasinya dengan membuat jalur shortcut dari Stasiun Kedundang hingga ke Bandara di Kecamatan Temon.

"Yang nanti langsung masuk langsung masuk ini akan diupayakan karena memang nanti shortcutnya itu masuknya lewat Stasiun Kedundang. Tetapi kita harus menunggu upaya (pembangunan jalur) ini bisa selesai, termasuk pembebasan lahannya masuk ke bandara ini sedang dalam pekerjaan,"ujarnya.

Ia berharap agar upaya pembebasan lahan dan pembangunan jalur kereta antara Kedundang hingga Bandara segera selesai. Sehingga pada saat pembangunan tersebut selesai, penumpang dari YIA tidak lagi diangkut dari stasiun menuju bandara menggunakan bus karena kereta sudah bisa masuk langsung bandara.

"maka ini akan mempermudah penumpang yang datang maupun pergi melalui apa bandara,"tambahnya.

Edi melanjutkan, sebenarnya jarak antara Kedundang ke Bandara YIA tidak terlalu jauh. Tetapi memang ada yang harus diselesaikan secara administratif seperti masalah pembebasan lahan. Nanti jika hal itu sudah tersedia maka penumpang akan ada short cut dari Kedundang langsung masuk ke bandara.

Dan pada saat yang bersamaan juga pihaknya juga akan membuat stasiun yang ada yaitu di Kedundang itu sendiri. Karena stasiun Kedundang itu sebelumnya bukan untuk Stasiun naik turun penumpang. Sehingga stasiun tersebut juga harus disiapkan untuk naik turun penumpang. (erl/adn)