Rabu Dini Hari, Awan Panas Kembali Muncul di Puncak Merapi

Konten Media Partner
7 April 2021 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi yang terlihat dari Jalan Kaliurang. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi yang terlihat dari Jalan Kaliurang. Foto: Sandra/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Rabu (7/4/2021) dinihari, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran. Kali ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan adanya awan panas guguran sejauh 1.300 meter ke arah barat daya.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, sepanjang pengamatan Rabu dinihari mulai pukul 00:00-06:00 WIB secara umum gunung yang berada di ketinggian 2968 Meter Di Atas Permukaan Laut (mdpl) diselimuti awan, mendung dan sesekali hujan.
Di mana angin bertiup dengan lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tenggara. Sementara suhu udara 13-22 °C, kelembaban udara 71-90 %, dan tekanan udara 567-706 mmHg. Volume curah hujan 3 mm per hari. Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1300 m mengarah ke barat daya," terangnya
Selama Rabu dinihari, aktivitas kegempaan di antaranya adalah Awan Panas Guguran yang terjadi 1 kali dengan Amplitudo 40 mm dan berdurasi 114 detik. Gempa guguran sebanyak 27 kali dengan amplitudo 3-36 mm dan berdurasi 10-91 detik.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Hanik menyebut, tingkat Aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau Siaga. Di mana potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," paparnya
Oleh karena itu, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Di samping itu, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,"tambahnya.(erl)