Rewang di Hajatan Jadi Pemicu Terbesar Penyebaran Virus Corona di Gunungkidul

Konten Media Partner
15 Juni 2021 13:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Informasi selengkapnya klik di sini.
zoom-in-whitePerbesar
Informasi selengkapnya klik di sini.
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Hari Senin (14/6/2021) kemarin, jumlah pasien positif COVID-19 bertambah 102 orang sehingga secara keseluruhan warga Gunungkidul yang terpapar mencapai 3.725 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah dinyatakan sembuh 2.967 orang dan yang dirawat 586 sementara lainnya menjalani isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengakui hajatan menjadi pemicu terbesar penambahan COVID-19 hari kemarin. Dua klaster hajatan muncul di wilayah Gunungkidul dan berkontribusi cukup besar dalam penambahan COVID-19.
"Hajatan memang masih menjadi fokus kami," ujarnya.
Beberapa hari yang lalu muncul klaster hajatan di Padukuhan Jeruken Kalurahan Girisekar Kapanewonan Panggang. Di mana awalnya ada 16 orang yang terpapar COVID-19 dan senin kemarin ada penambahan cukup banyak mencapai puluhan orang.
Kemudian Senin kemarin, di Kapanewonan Tepus muncul klaster hajatan baru di mana setidaknya ada 43 warga yang terpapar covid19. Puluhan warga tersebut usai mengikuti hajatan di salah satu rumah warga di padukuhan di Tepus.
Menurutnya, tim satgas penanganan setempat sebetulnya sudah menekankan protokol kesehatan untuk hajatan. Bahkan untuk penyelenggaraannya masih membutuhkan izin dari tim satgas penanganan COVID-19. Untuk mendapatkan izin, syarat utama adalah penerapan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Protokol kesehatan sebenarnya sudah diterapkan oleh penyelenggara hajatan di mana tamu undangan tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan, pengukuran suhu, menggunakan masker hingga jaga jarak dan makanannya dibawa pulang.
"Kalau tamu itu sudah bisa diatur protokol kesehatannya. Tetapi untuk warga setempat di mana mereka yang membantu sulit untuk diatur protokol kesehatannya," terangnya.
Informasi selengkapnya klik di sini
Terpisah, Carik Sumberwungu Kapanewonan Tepus, Salis Basari mengungkapkan Senin kemarin ada 42 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Angka tersebut merupakan hasil tracing dari pasien positif sebelumnya. Secara keseluruhan ada 43 orang warga Sumberwungu yang terpapar.
Informasi selengkapnya klik di sini.
"Memang benar ada 43 orang yang terpapar COVID-19 dipicu karena mereka mengikuti hajatan yang diselenggarakan warga setempat," terangnya.
Salis mengungkapkan munculnya klaster di Sumberwungu tersebut bermula ketika ada hajatan sunatan yang diselenggarakan oleh warga di Karangtengah I. Hajatan tersebut diselenggarakan selama dua hari yaitu pada tanggal 8 dan 9 Juni 2021 di mana selain banyak yang rewang (membantu) dan tamu yang hadir.
ADVERTISEMENT
Selang beberapa hari kemudian ada salah seorang warga yang merasakan gejala sakit dan kemudian periksa ke fasilitas kesehatan. Dan ternyata warga tersebut dinyatakan positif terus oleh Dinas Kesehatan. Setelah ada yang positif maka kemudian ada tracing dari petugas puskesmas setempat.
"hasilnya 42 orang yang dinyatakan terpapar," terangnya.
Salis menyebut 43 orang yang terpapar COVID-19 tersebut berasal dari dua padukuhan yaitu Karangtengah I dan Karangtengah II. Kemudian pemerintah Kalurahan Sumberwungu memutuskan untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat di dua padukuhan tersebut.
"Yang terpapar paling banyak di Padukuhan Karangtengah I dan lebih banyak dari yang rewang. Dan ada beberapa tamu yang terpapar," ungkapnya.
Sementara Klaster hajatan di Kalurahan Girisekar Kapanewonan Panggang Gunungkidul hari ini, Senin (14/6/2021) mengalami lonjakan. Setidaknya ada 32 orang warga dari Padukuhan Jerukan yang hari ini dinyatakan positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penambahan di Padukuhan Jerukan ini merupakan rentetan dari penyebaran COVID-19 dari klaster hajatan yang mulai muncul sejak tanggal 10 Juni 2021 pekan lalu di mana ada 16 orang. Dinas Kesehatan setempatpun terus melaksanakan upaya tracing kontak terhadap warga yang kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Iya benar bertambah 32 orang," ujar Lurah Girisekar, Sutarpan, Senin (14/6/2021) ketika dikonfirmasi.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: