Ribuan Murid dan Guru di Bantul Bakal Habiskan 100 Liter Jamu

Konten Media Partner
15 September 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jamu. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jamu. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Tak kurang 1.000 murid dan guru di SMAN 2 Bantul, bakal menggelar aksi minum jamu serentak di sekolahnya selepas jam sekolah, Selasa (17/9/2019) pukul 13.00-14.00 WIB .
ADVERTISEMENT
Dosen Fakultas Farmasi UGM, Ronny Martien, mengatakan kegiatan ini sengaja diadakan di SMAN 2 Bantul, karena sekolah ini merupakan sekolah Adiwiyata.
"Targetnya satu, jamu segera kembali menjadi bagian gaya hidup anak muda," kata Ronny, Minggu (15/9) ditemui Nitiprayan, Bantul.
Dalam kegiatan minum jamu, lanjut Ronny, panitia menyediakan 100 liter jamu kunir asem, beras kencur, temulawak yang dibeli dari UMKM. Siswa diharapkan membawa gelas sendiri, karena panitia tidak ingin menghasilkan sampah plastik. Namun demikian panitia juga menyediakan gelas kertas.
Dikatakannya, selama ini jamu nyaris terpinggirkan. Bahkan kalah dengan budaya minuman yang berasal luar.
"Ini memprihatinkan dan perlu gerakan segera untuk mengenalkan jamu di kalangan muda, karena jamu merupakan warisan budaya," kata Ronny, penggagas Festival Jamu Nasional 'Menjamu Dijamu'.
ADVERTISEMENT
Setelah di SMAN 2 Bantul, menurut Ronny, kegiatan minum jamu akan dilanjutkan di SMAN 3 Yogya, SMA Kolese De Britto, SMA Stella Duce 1 dan SD Tumbuh 1. "Diharapkan, setelah kegiatan tersebut, pihak sekolah menyediakan jamu corner yang bisa dimanfaatkan oleh murid setempat," katanya.
Aksi di SMAN 2 Bantul ini menjadi rangkaian untuk menyambut Festival Jamu Nasional 'Menjamu Dijamu' yang bakal diadakan 14-17 November di Plataran Ambarrukmo Hotel Yogya.
Terkait Festival Jamu 'Menjamu Dijamu', Ronny menjelaskan, festival tersebut merupakan kolaboradi Kraton Yogya, Fakultas Farmasi UGM dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu.
"Festival jamu ini bertujuan untuk membuat ekosistem jamu untuk menghubungkan UMKM dengan industri, e-commerce, akademisi, dan praktisi," katanya. (atx/adn)
ADVERTISEMENT