Samudera Hindia Akan Jadi Halaman Yogyakarta

Konten Media Partner
8 Mei 2018 19:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Jogja (Foto:  CEphoto, Uwe Aranas via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Jogja (Foto: CEphoto, Uwe Aranas via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo akan menjadi satu-satunya trigger (pemicu) perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebab, keberadaan bandara baru pengganti Bandara Internasional Adisutjipto ini akan memiliki efek yang beragam dan luar biasa dampaknya bagi perekonomian wilayah ini.
ADVERTISEMENT
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda DIY, Budi Wibowo saat di Kulon Progo, Selasa (8/5) mengatakan, jumlah penumpang yang begitu banyak nantinya akan membawa dampak positif bagi sekitar bandara dan juga DIY pada umumnya. Sebab, dengan peningkatan kualitas bandara yang lebih bagus, maka akan semakin memperlancar arus penumpang ke DIY.
"Bandara merupakan pintu gerbang utama masuknya masyarakat luar DIY ke wilayah ini. Semakin banyak yang masuk ke DIY maka geliat ekonomi semakin meningkat,"tuturnya.
Menurutnya, Bandara di Kulon Progo ini nantinya sangat luar biasa sebab menjadi penghubung utama penerbangan udara ke negara-negara di belahan dunia lain. Pesawat dari Tiongkok, Australia, Jepang, dan Korea ataupun Dubai dapat langsung terbang dari negara mereka ke DIY. Dengan banyaknya penerbangan langsung ke negara lain, maka pasar global akan semakin terbuka lebar.
ADVERTISEMENT
Budi menandaskan, keberadaan bandara baru di Kulon Progo yang lebih megah dan memadai tersebut juga menjadi salah satu infrastruktur pendorong percepatan visi dari Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Di mana salah satu visi Gubernur adalah menjadikan Samudera Hindia sebagai halaman depan DIY. Bandara baru yang berada di sepanjang pesisir Kulonprogo ini nanti akan memicu pertumbuhan perekonomian di wilayah pantai.
Selain pergerakan manusia yang semakin lancar, keberadaan bandara tersebut diyakini juga mampu mendongkrak ekspor dari wilayah ini. Samudera Hindia selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kandungan ikan yang cukup beragam dan jumlahnya cukup banyak. Jika berhasil dieksplorasi, maka kemungkinan besar DIY menjadi wilayah pengekspor ikan utama dari Indonesia bisa saja terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kandungan ikan di Samudera Hindia ini bisa diekspor ke berbagai negara di Asia dan Eropa,"ujarnya.
Ikan bisa menjadi komoditas andalan untuk ekspor dari DIY, karena ikan sangat digemari di beberapa wilayah seperti Korea dan Jepang. Ikan-ikan tersebut nanti bisa diolah terlebih dahulu sebelum akhirnya dikirim melalui pintu gerbang NYIA tersebut. Selain itu, produk-produk lokal lain juga bisa dengan mudah diekspor ke negara lain karena tidak perlu melalui pelabuhan lain.
Oleh karena itu, pemerintah DIY berusaha akan mempercepat dua kawasan Industri masing-masing Kawasan Industri Piyungan di Bantul dan Kawasan industri Sentolo di Kulon Progo. Bahkan, pihaknya menargetkan tahun 2019 kawasan industri Sentolo mulai beroperasi, beriringan pengoperasian bandara baru tersebut. (erl)