Sekolah hingga Pabrik Sarung Tangan Jadi Klaster Baru di Gunungkidul

Konten Media Partner
17 Juni 2021 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien positif corona di wilayah kabupaten Gunungkidul kembali mengalami lonjakan. Dalam sehari jumlah warga Gunungkidul yang terpapar COVID-19 bertambah 104 orang. Secara keseluruhan jumlah warga Gunungkidul yang terpapar virus Corona tersebut mencapai 3.965 orang.
ADVERTISEMENT
Namun demikian sudah ada 3.039 orang dinyatakan sembuh dan 745 orang masih dirawat di rumah sakit. Dan hari ini juga ada meninggal 6 orang sehingga total warga Gunungkidul yang meninggal karena corona ada 175 orang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, ada kluster baru muncul di Gunungkidul. R klaster baru tersebut semuanya muncul di kapanewon Nglipar. 4 klaster baru tersebut menjadi pemicu terbesar penambahan pasien COVID-19 di wilayah kabupaten Gunungkaidul.
"Hari ini ada penambahan 104 pasien covid-19 baru. 4 klaster baru di Nglipar menjadi pemicunya," ungkapnya, Rabu (16/6/2021) malam.
Menurut Dewi, penambahan terbanyak pasien COVID-19 memang berasal dari kapanewon Nglipar. Karena di Kapanewon Nglipar ada 4 klaster baru yaitu klaster Klayar yang berasal dari pemudik, klaster SD Klangon, Klaster pabrik sarung tangan dan klaster jagong ke luar daerah.
ADVERTISEMENT
Dewi menyebut Klaster Klayar setidaknya ada 29 orang yang terpapar Covid19, klaster SD Sendowo 1 ada 8 orang, klaster pabrik tangan ada 10 orang dan klaster jagong luar daerah ada 10 orang. Proses tracing kontak pun terus dilaksanakan oleh dinas kesehatan.
"Kita masih terus melakukan tracing. Sehingga jumlah bisa berubah," tambahnya.
Munculnya klaster pemudik tersebut sebenarnya sudah menjadi kekhawatiran mereka sejak sebelum lebaran. Karena Gunungkidul merupakan kantong pemudik terbesar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Klaster-klaster tersebut berasal dari lini yang berbeda sehingga kebijakan untuk pencegahan covid19 tersebut membutuhkan kerja lintas sektoral. Namun pihaknya tetap menandaskan protokol kesehatan untuk selalu dipatuhi dan dilaksanakan.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta sebelumnya mengungkapkan terjadi kejenuhan di tingkat masyarakat akan pelaksanaan protokol kesehatan. Sehingga saat ini masyarakat cenderung abai dalam melaksanakan aturan pencegahan penularan covid19.
ADVERTISEMENT
"kita tetap tak lelah menghimbau masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan,"tandasnya.(erl)