Omzet Penjual Alat Ibadah di Yogyakarta Naik Hingga 80% saat Ramadhan

Konten Media Partner
26 Mei 2018 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Banyak pedagang berlimpah rezeki setiap kali bulan Ramadhan berlangsung. Salah satunya adalah para penjual perlengkapan ibadah seperti sarung, mukena, dan sajadah.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dialami penjual peralatan ibadah pemilik toko Jazirah yang beralamat di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 49, Yogyakarta. Toko yang menjajakan berbagai macam buah tangan haji dan umrah itu selalu ramai pembeli.
Manager Sales Jazirah, Novita Kurniawati, menerangkan selama Ramadhan ini tokonya selalu ramai, terutama ketika sore hari.
"Kebanyakan konsumen datang ke sini nyarinya sarung salat, mukena, peci, serban, dan sajadah. Kalau yang paling laris sih sarung salat," kata Novita saat ditemui kumparan.com/tugujogja, Sabtu (26/5).
Selama Ramadhan, kata Novita, omzet untuk penjualan keseluruhan meningkat jauh berbeda dengan hari-hari biasanya.
"Kalau kenaikan sih alhamdulillah ada, ya kurang lebih 50 sampai 80 persenlah selama Ramadhan ini," ujarnya.
Bahkan, kata Novita, saat akhir Ramadhan menjelang Hari Raya Idulfitri pembeli akan lebih banyak lagi seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Tugu Jogja (Foto: CEphoto, Uwe Aranas via Wikimedia Commons)
Kendati ramai diserbu pembeli, Novita mengatakan, tidak ada penambahan karyawan baru. Sebab, memerlukan waktu untuk mengajari karyawan baru untuk bekerja. Maka solusi dalam menghadapi pelanggan yang menumpuk adalah dengan menambah shift bagi para karyawan yang sudah ada terlebih ketika malam takbiran.
ADVERTISEMENT
"Karyawan biasanya lembur kalau malam takbiran, nanti gantian saja. Kalau nyari orang baru nanti kan susah lagi, masih ngajarin dari awal lagi. Kalau yang sudah ada ini kan sudah pada tahu semua," katanya.
Ia menuturkan, tak ada jam tambahan yang diterapkan ketika malam takbiran. Toko akan tetap beroperasi seperti waktu reguler hari biasanya. Toko baru akan ditutup selama 4 hari terhitung setelah malam takbiran.
"Buat yang ingin membeli peralatan-peralatan sampai malam takbiran masih buka, tapi tetap sampai jam 10 malam juga," kata Novita. (Nadhir Attamimi)