Senin Pagi, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.000 Meter

Konten Media Partner
18 Januari 2021 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi terus menunjukkan tanda jika statusnya masih sangat aktif. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat adanya luncuran awan panas dan guguran lava pijar di Gunung Merapi dalam 12 jam terakhir.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada tanggal 18 Januari 2021 ini. Awanpanas Guguran tersebut terjadi pada pukul 05.43 WIB. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik. 
"Jarak luncur kurang lebih 1000 meter ke arah barat daya atau ke arah Kali Krasak," papar Hanik kepada awak media, Senin (18/1/2021).
Hanik mengatakan dari awan panas yang timbul pagi tadi teramati tinggi kolom mencapai 50 meter di atas puncak. Angin bertiup ke tenggara atau ke arah Boyolali dan sekitarnya. Selain terjadi awan panas pihaknya juga mencatat adanya 12 kali guguran lava pijar.
Selama 6 jam mulai pukul 18:00 hingga 24:00 WIB pihaknya mencatat terkadi Guguran Lava sebanyak 6 kali dengan intensitas  kecil hingga sedang. Di mana jarak luncur maksimum dari 6 kali guguran lava pijar itu adalah 500 meter arah barat daya.
ADVERTISEMENT
"Kalau gempa guguran 35 kali, hembusan 1 kali dan hybrid atau fase banyak 9 kali," paparnya.
Guguran lava pijar juga terjadi sebanyak 6 kali selama periode Senin (18/1/2021) mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Guguran lava pijar 6 kali jarak luncur maksimum 600 meter ke barat daya. Sementara awan panas Guguran terpantau satu kali dengan amplitudo 22 mm, durasi 112 detik.
Menurut Hanik, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
"Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Dan pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III G. Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi," tandasnya.
ADVERTISEMENT