Serapan ke Industri Rendah, Petani Tembakau Mengadu ke Ganjar Pranowo

Konten Media Partner
7 September 2021 9:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan pengecekkan gudang tembakau milik pabrikan rokok di Kabupaten Temanggung, Senin (6/9/2021). Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan pengecekkan gudang tembakau milik pabrikan rokok di Kabupaten Temanggung, Senin (6/9/2021). Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Petani tembakau di Temanggung resah karena serapan tembakau petani oleh pabrikan rokok atau industri masih rendah hingga awal September 2021. Mereka pun kemudian wadul (mengadu) kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Ganjar kemudian datang ke Temanggung mengecek sejumlah gudang tembakau milik beberapa perusahaan rokok. Gudang yang dicek Ganjar adalah dua gudang tembakau milik PT Djarum dan satu gudang tembakau PT Gudang Garam.
Di gudang tembakau PT Djarum, tidak terlihat keramaian petani sedang menjual tembakaunya. Di dalam gudang, kondisinya juga masih kosong mlompong. Belum ada tumpukan tembakau di sana.
"Kok masih kosong mas, tolong dipercepat pembeliannya. Bantu petani kita," pinta Ganjar pada pengelola gudang, Senin (6/9/2021).
Adapun kondisi di gudang tembakau PT Gudang Garam terlihat sudah ada transaksi jual beli tembakau. Gudang-gudang di dalam juga sudah penuh terisi tumpukan tembakau.
Ia mengatakan sudah berkomunikasi dengan bos-bos rokok untuk membantu percepatan serapan tembakau petani. Bahkan, dirinya sudah menelpon langsung bos PT Djarum terkait hal itu.
ADVERTISEMENT
"Saya telpon pemiliknya agar segera menyerap tembakau petani. Hari ini saya lihat isi gudangnya masih sedikit. Maka saya minta ada percepatan," katanya.
Percepatan penyerapan tembakau dari petani lanjut Ganjar sangat penting hari ini. Mengingat saat ini petani sedang panen raya dan didukung cuaca yang sangat bagus.
"Momentumnya kan bagus, panen raya, cuaca bagus dan panennya juga sudah banter. Kalau pabrikan sudah menyerap, maka ekonomi masyarakat akan menggelinding. Ini penting karena saat ini lagi pandemi. Kalau ekonomi menggelinding, maka pemerintah juga akan terbantu," jelasnya.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji membenarkan, petani tembakau saat ini sedang galau. Sebab saat panen raya tiba, serapan industri masih rendah.
"Maka kami senang dengan kedatangan pak Gubernur mengecek gudang tembakau ini, harapannya bisa mendongkrak percepatan pabrikan membeli tembakau petani. Semakin tinggi pabrikan menyerap tembakau, maka harga juga bisa semakin bagus," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengelola gudang tembakau PT Djarum, Arief membenarkan, bahwa pembelian di gudangnya belum banyak. Sebab pembelian baru dimulai Jumat pekan lalu.
"Biasanya tiap panen kapasitas penyerapan kami sekitar 500 ton. Tapi kami pasti bantu petani dengan menyerap tembakau mereka, tentunya yang sesuai standar kami. Kami juga akan lakukan percepatan, sesuai perintah pak Ganjar," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan pimpinan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong mengatakan, pihaknya berencana membeli 10.000 ton tembakau dari petani pada musim panen kali ini. Pembelian sudah dilakukan dan dikebut sampai saat ini.
"Ya selain kebutuhan, kami juga ingin membantu petani. Kasihan petani kalau hasil panennya tidak segera terbeli," katanya. (ari)