Sistem Zonasi PPDB, Guru Terancam Kehilangan Tunjangan Sertifikasi

Konten Media Partner
10 Juli 2019 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi siswa SD. Foto: kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa SD. Foto: kumparan.
ADVERTISEMENT
Kuota SMP Negeri 4 Wonosari Gunungkidul hanya terisi separuh dari yang seharusnya. SMP Negeri yang satu ini sebenarnya menyediakan kuota siswa sekitar 128 hanya saja dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2019 kemarin jumlah siswa yang mendaftar adalah 80 orang dan yang melakukan daftar ulang hanyalah 75 anak. Kondisi serupa juga menimpa beberapa SMP Negeri yang ada di Gunung Kidul.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Wonosari, Mursinah, mengungkapkan hingga batas akhir pendaftaran sekolahnya masih mengalami kekurangan siswa. Kuota yang disediakan oleh pihak sekolah belum terisi sepenuhnya. Saat ini masih ada 2 kelas yang kosong belum terisi dengan peserta didik baru.
Sistem zonasi yang diterapkan oleh pemerintah dalam PPDB kali ini memang dituding menjadi penyebab SMP Negeri 4 Wono Sari ini mengalami kekurangan siswa. Pihak sekolah tidak bisa menerima siswa dalam jumlah yang banyak untuk mendapatkan siswa dari luar zonasi.
"Sekolah kami memang berada di pinggiran kota Wonosari. Soalnya banyak dari Kecamatan yang lain namun kali ini tidak bisa mendaftar ke SMP kami," ujarnya.
Akibat sistem zonasi yang diterapkan dalam PPDB kali ini banyak calon siswa dan orangtua memilih SMP lain yang lebih dekat. Akibatnya SMP Negeri 4 Wono Sari menjadi salah satu sekolah yang kurang diminati oleh para siswa. Dampaknya hanya sedikit siswa yang mendaftar di SMP tersebut. Terlebih di Kecamatan Playen yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Wonosari terdapat 4 SMP Negeri yang menampung siswa dari Kecamatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan arahan dari dinas pendidikan setempat sekolah akan menambah waktu pendaftaran siswa baru secara offline. Para siswa Masih diberi kesempatan untuk mendaftar di SMP Negeri 4 monosari hingga H-1 tahun ajaran baru yang akan dimulai pada tanggal 15 Juli 2019 mendatang.
"Mudah-mudahan ada tambahan siswa baru lagi sehingga kuotanya terpenuhi,"ujarnya.
Minimnya siswa yang mendaftar di SMP Negeri 4 Wonosari membuat para guru yang mengajar di sekolah tersebut khawatir. Para guru khawatir, mereka akan kehilangan tunjangan sertifikasi karena akan kesulitan untuk memenuhi ambang batas 24 jam mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan olahraga Dispora Gunungkidul, Bahrun Rasyid, membenarkan jika ada beberapa SMP yang mengalami kekurangan peserta didik baru. SMP Negeri yang kekurangan siswa tersebut rata-rata memang berada di Pinggiran. Mereka kurang diminati oleh para siswa karena lebih memilih sekolah yang berada di pusat kota.
ADVERTISEMENT
"Berikan dispensasi waktu pendaftaran hingga sebelum tahun ajaran baru dimulai," katanya. (erl/adn)