Soal Kubah Lava baru Merapi, BPBD: Warga Tak Perlu panik

Konten Media Partner
20 Agustus 2018 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soal Kubah Lava baru Merapi, BPBD: Warga Tak Perlu panik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mengimbau masyarakat tidak perlu panik setelah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengumumkan ihwal munculnya kubah lava baru di kawah Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
BPBD meminta masyarakat tetap tenang dalam beraktivitas namun selalu menjaga kewaspadaan.
"Kami mengimbau masyarakat bijak bersikap terhadap kondisi terkini Merapi dengan kemunculan kubah lava baru. Masyarakat agar selalu menjaga kewaspadaan dalam beraktivitas," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, Senin (20/8/2018).
Joko menuturkan berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG, kawasan steril dari aktivitas penduduk masih radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Pihaknya terus melakukan pemantauan di lapangan agar rambu-rambu itu tidak dilanggar. Di antaranya dengan patroli bersama relawan dan petugas instansi terkait.
"Kami terus memantau kondisi di lapangan. Harapan kami masyarakat proporsional dalam bersikap tapi tidak nyepelekke. Karena munculnya kubah lava baru ini memang fase alami Merapi ketika ada peningkatan aktivitas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui Sabtu (18/8/2018) BPPTKG merilis kemunculan kubah lava baru di kawah Merapi. Kubah lava itu berdimensi panjang sekitar 55 meter, lebar sekitar 25 meter, dan tinggi 5 meter.
"Munculnya kubah lava menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi dimulai dengan erupsi cenderung bersifat efusif," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida.
Berdasarkan pengamatan BPPTKG, kemunculan kubah lava baru itu diperkirakan terjadi pada 11 Agustus 2018 yang diawali dengan kejadian gempa embusan besar.
"Pada tanggal 11 Agustus 2018 pukul 08.00 terjadi gempa embusan besar, gemuruh terdengar oleh warga Deles. Kemudian pada 12 Agustus 2018 foto yang diperoleh dari survei drone menunjukkan adanya material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava pasca 2010," ujat Hanik.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Sabtu (18/8) petugas BPPTKG melakukan pengecekan langsung ke puncak Merapi, dan dipastikan bahwa terdapat kubah lava baru dengan dimensi panjang sekitar 55 meter, lebar sekitar 25 meter, dan tinggi 5 meter dari permukaan kubah 2010.
"Tingkat aktivitas Merapi masih ditetapkan Waspada, dan radius 3 km dari puncak Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk," lanjut Hanik.
Hanik juga mengimbau kepada penduduk yang berada di Kawasan Rawan Bencana III untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.
Aktivitas vulkanik Merapi mulai meningkat dengan rangkaian letusan freatik 11 Mei - 1 Juni 2018 terutama kegempaan berfluktuasi dalam kisaran di atas kondisi normal. Pada 18 Juli 2018 terjadi peningkatan kegempaan berupa 8 kali gempa VTB, 18 kali gempa MP, dan 1 kali gempa LF. (atx/pro)
ADVERTISEMENT