Nyanyian Kode Cawapres Jokowi, Guru Besar UGM: 'Testing in the Water'

Konten Media Partner
25 April 2018 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyanyian Kode Cawapres Jokowi, Guru Besar UGM: 'Testing in the Water'
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sejumlah nama digadang-gadang sebagai calon presiden (Cawapres) Joko Widodo di Pilpres 2019. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko, santer terdengar dalam 'nyanyian kode?' Jokowi.
ADVERTISEMENT
Guru Besar dan Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Purwo Santoso, menilai hal tersebut merupakan cara Jokowi memperlihatkan konsepnya untuk menjaring Cawapres yang cocok dipinang oleh dirinya pada Pilpres 2019 mendatang.
"Menurut saya (kalaulah itu bermakna isyarat) bisa juga bermakna mengundang reaksi orang lain seperti apa, testing in the water aja," kata Purwo saat ditemui di Fisipol UGM, Rabu (25/4/2018).
Purwo menuturkan,'Testing in the Water' tersebut diperlihatkan agar bagian dari penyaringan ataupun sebagai monitoring area-area dan dinamika politik dapat memilah dan memilih calon-calon yang kompeten.
Dengan cara itu, Purwo menilai, tim dan kubu Jokowi dalam menjaring tidak serta merta menutup pilihan dan kemungkinan-kemungkinan calon yang ada. "Pada saat yang bersamaan tidak 'bar-bur-bar-bur' mengunci pilihan yang ada," ulasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Purwo, jangka waktu dalam menghadapi Pilpres 2019 masih terbilang cukup lama. Maka, lanjutnya, masih banyak peluang-peluang ataupun dinamika politik yang belum perlu diambil keputusan secara cepat.
"Jadi testing in the water itu kan bagian dari monitoring area-area politik," paparnya.
Menurutnya, kelakar dan nyanyian kode Jokowi hanya sebatas melihat respons-respons yang bermunculan. Salah satunya respons dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Dirinya tak menampik, jika dalam penjaringan Cawapres Jokowi di Pilpres 2019 telah dipersiapkan orang-orang di belakang layar dalam memilih pasangan yang cocok disandingkan dengan Jokowi.
"Ini juga masih menjajaki semua kemungkinan, dan ini (pemilihan cawapres) juga dibelakang layar ada tim penjaring," ujar Purwo. (Nadhir Attamimi)
ADVERTISEMENT