Soal Pasien Corona Luar Provinsi, Ganjar Akan Bicara Antar Gubernur

Konten Media Partner
17 Juni 2021 6:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri terkait antisipasi penanganan kasus meningkatnya pasien COVID-19 di daerah perbatasan Wonogiri, Rabu (16/6/2021). Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri terkait antisipasi penanganan kasus meningkatnya pasien COVID-19 di daerah perbatasan Wonogiri, Rabu (16/6/2021). Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur dan Gubernur DIY terkait dengan penanganan COVID-19 di perbatasan antar Wonogiri-Pacitan dan Wonogiri-Wonosari.
ADVERTISEMENT
Laporan ini diterimanya saat meninjau RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS), Wonogiri, Rabu (16/6/2021). Ganjar saat itu sedang berdialog dengan Direktur RSUD Wonogiri, Setyarini, terkait keterisian tempat tidur penanganan COVID-19.
“Izin bapak menyampaikan, melalui bapak mungkin bisa komunikasi dengan provinsi tetangga, terkait dengan beban rumah sakit juga bapak. Karena ini mempengaruhi beban rumah sakit kita,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri, Adhi Dharma.
Adhi mengatakan, pihaknya siap menambah fasilitas kesehatan demi mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Wonogiri. Namun, letak wilayah yang berbatasan dengan dua provinsi juga menambah beban pada BOR yang ada.
“Ini informasi bagus, tapi pokoke angger ke sini sing teko menungso ya dirawat. Ojo mbok tekoni ktp ne ngendi, ojo mbok tekoni agamane, pokoke teko dirawat, tapi ketika kemudian saya harus komunikasi, yawis. Kabari aja kalau kemudian bebannya jadi tinggi, aku kabari,” kata Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Ia juga sempat menyapa para tenaga kesehatan di IGD RSUD Wonogiri. Ganjar berpesan agar para nakes tetap ketat dalam SOP perawatan sehingga tak tertular.
Ganjar mengatakan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Gubernur Jatim Khofah Indar Parawansa dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menindaklanjuti laporan yang diterimanya.
“Ternyata di daerah perbatasan ini memang masyarakat akan mencoba mencari yang terdekat. Maka di daerah perbatasan penting untuk dilakukan komunikasi antar daerah,” ujarnya.
Untuk itu, masing-masing wilayah juga mesti terbuka. Misalnya jumlah pasien dari provinsi lain berapa yang dirawat di Jateng, dan sebaliknya.
“Nah mari kita komunikasi nanti saya bisa membantu ke wonosari atau ke pacitan, atau nanti saya bicara dengan antar gubernur bahwa di daerah perbatasan kita mesti kerjasama,” katanya.
ADVERTISEMENT
Artinya, Ganjar mengatakan, kerja sama di level rumah sakit juga harus dilakukan. Tak hahya di Wonogiri, namun pemerintah daerah perbatasan juga turut meningkatkan faskesnya.
“Jadi kalau daerahnya sini zonanya katakan merah dan sebagainya, kita atur betul. Harus bekerjasama di level rumah sakit ya mari sama-sama meningkatkan tempat tidur, pelayanan, obat-obatan. Kita siapkan agar kemudian nanti tidak jadi persoalan di perbatasan,” tandasnya. (ari)