Sultan HB X Luncurkan Indikasi Geografis Batik Nitik untuk Perkuat Eksistensi

Konten Media Partner
23 November 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Batik Nitik khas Yogyakarta yang digunakan
zoom-in-whitePerbesar
Batik Nitik khas Yogyakarta yang digunakan
ADVERTISEMENT
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Indikasi Geografis (IG) Batik Nitik di Balai Kalurahan Trimulyo Kapanewon Jetis Bantul, Selasa (23/11/2021). Launching ini sekaligus sebagai penegasan keberadaan Batik Nitik yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (HAKI) IG.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan Batik Nitik merupakan motif batik tertua di yang ada Keraton Yogyakarta. Batik Nitik memuat sejarah perjuangan masyarakat Jawa dalam memerangi politik monopoli dagang pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1693. Di mana kala itu Belanda mengimpor kain sutera dari luar negeri dan menjualnya dengan harga tinggi.
"Lalu kala itu munculah ide membuat kain sebagai tandingan kain sutera Belanda yang sudah dimonopoli," ujar Sultan, Selasa (23/11/2021).
Kaum Perempuan Jawa lanjut Sultan lantas menciptakan Batik Nitik yang merupakan manifestasi dari membuat titik pada setiap karya batik. Sebagai bentuk perlawananan monopoli madyarakat jawa memilih kain lokal. Batik Nitik disusun dari ribuan titik yang kini dikembangan di Kembangsongo.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, eksistensi dari Batik Nitik belakangan ini semakin melemah sehingga lahirlah Paguyuban Sekar Nitik di Padukuhan Kembangsongo. Di mana di paguyuban ini tetap mempertahankan skema padat karya sehingga memnuka lapangan kerja lebih luas.
Batik Nitik dibuat khusus dengan menggunakan canting khusus. Chanting ini didesain khusus di mana mata chanting dibelah empat dan dibuat tegak lurus membentuk kotak. Disusun membentuk ruang fantastis dan memiliki makna filosofi yang menyiratkan keseimbangan hubunhan manusia dengan alam semesta.
"Batik Nitik merupakan wujud dari keseimbangan hidup sebagai jati diri manusia sebagai makhluk sosial bergantung orang lain. Kini perlu pengembangan Batik Nitik dalam arti bisnis konsep dalam bentuk aktualisasi promosi dan diversifikasi produk,"tambahnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Aris Riyanta mengatakan Batik Nitik merupakan satu-satunya batik yang telah mendapatkan HAKI IG di antara batik yang ada di tanah air. Batik Nitik yang sudah memiliki HAKI 30 Mei 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Batik Nitik dibuat dengan Chanting khusus dengan konsep ribuan titik yang membentuk sudut geometris sehingga terwujud batik yang sangat indah. Batik Nitik merupakan salah satu batik tertua khas Indonesia yang dikembangkan keluarga keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VII.
"Dan kini dikembangkan di Dusun Kembangsongo Kalurahan Trimulyo. Walau kompleks dan rijit tetapi tidak kalah indah dengan batik kawung ataupun batik lain," ujar Aris, Selasa.
Batik Nitik merupakan salah satu Warisan budaya tak benda yang memiliki potensi nilai ekonomi tinggi yang terus dijaga dan dikembangkan. Dan melalui Gebyar Batik Nitik ini diharapkan mampu memperkenalkan dan mempromosikan batik adiluhung ini.
Batik Nitik merupakan potensi DIY yang telah mendapatkan HAKI IG di samping Gula Semut Kulonprogo dan Salak Pondoh Sleman. Diharapkan dengan adanya gebyar ini semakin meningkatkan ekonomi IKM yang telah berkecimpung melestarikan batik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Genyar IG Batik Nitik ini merupakan keinginan masyarakat Kalurahan Trimulyo," tambahnya.