Letusan Merapi 1 Juni Sesuai Perkiraan

Konten Media Partner
1 Juni 2018 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda akan terjadinya letusan Jumat (1/6) pukul 08.20 WIB sebetulnya sudah muncul sejak sehari sebelumnya. Berdasarkan catatan instrumen yang ada di beberapa pos pemantauan dan juga Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta, semua tanda telah mengarah akan terjadi letusan.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi Kementrian Energi Dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Rudy Suhendar, menyebutkan aktivitas kegempaan dari tanggal 31 Mei 2018 hingga pagi sebelum letusan di antaranya adalah hembusan terjadi sebanyak 4 kali, Gempa Vulkano Tektonik (VT) sebanyak 5 kali, guguran 11 kali dan kegempaan tektonik 1 kali.
"Kegempaan VT terlihat dengan kedalaman dominan di bawah 3 km dari puncak,"ujarnya.
Menurut Rudi, kegempaan VT menjadi indikasi bahwa telah terjadi proses magmatis yang sangat berpengaruh pada letusan pagi ini. Letusan kali ini memang tidak seperti letusan-letusan yang terjadi pada bulan Mei yang lalu. Di mana letusan di bulan Mei tidak ada tanda-tanda sama sekali, sehingga sulit diprediksi terjadinya letusan.
Penampakan Gunung Merapi dari Dusun Ngentak (Foto: Dessy Liamurti)
Namun, dari letusan pagi ini telah mengindikasikan adanya kegempaan VT berkaitan dengan aktivitas di kedalaman. Maka indikasi kegempaan VT pada letusan kali ini memang menunjukkan kontribusi magmatik lebih dominan dari letusan sebelumnya. Sementara, untuk hujan abu memang sampai saat ini sampai 7 kilometer sementara.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Gunung Merapi Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santosa, menyebutkan letusan kali ini memang sudah diperkirakan sebelumnya. Berbeda dengan letusan 11 Mei yang lalu, di mana ada indikasi akan terjadi letusan namun indikasi tersebut sangat pendek dan berada di permukaan.
"Itu sebenarnya bukan indikasi dari dalam tetapi lebih disebut deteksi karena durasinya hanya 20-an menit sebelumnya ada kenaikan suhu," terangnya.
Namun, saat ini sangat berbeda karena ada kegempaan VT yang sejumlah 5 kali sejak dari kemarin. Sebelum 11 Mei, ia mengaku memang sudah ada kegempaan VT tetapi tidak ada letusan, karena saat itu memang masih ada sumbat di puncak Merapi. Tetapi setelah letusan Freatik 11 Mei, terjadi rentetan letusan karena memang sumbatnya sudah tidak ada.
ADVERTISEMENT
(erl)