Tips Berburu Motor Lawas nan Antik ala MAC

Konten Media Partner
7 Agustus 2018 17:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan pengendara motor antik di Jogja. Foto: atx
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan pengendara motor antik di Jogja. Foto: atx
ADVERTISEMENT
Para penggila motor antik belakangan makin meluas ke berbagai kalangan.Para penggila motor antik belakangan makin meluas ke berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kalangan bikers, para awam yang memiliki dana cukup pun turut tergoda berburu dan mengkoleksi motor-motor antic dari berbagai merek itu khususnya produksi di atas tahun 1970.
Semakin tua dan orisinil motor antik yang diburu, harganya pun kian melambung. Tak jarang, motor-motor yang masih orisinil dan terawat itu setelah didandani harganya bisa tembus di atas Rp 200 juta. Terutama untuk merek-merek tertentu seperti Harley Davidson, Triumph, Norton, atau BSA
Namun, patut dicatat, melambungnya harga motor antic itu juga kerap dibayangi penipuan. Khususnya bagi para awam yang belum banyak mengetahui seluk beluk motor antik.
Sesepuh yang juga Wakil Ketua komunitas Motor Antik Club (MAC) Yogyakarta Ardy Tjandranata menuturkan ada beberapa tips bagi awam untuk berburu motor antik.
ADVERTISEMENT
“Pertama, untuk orang yang masih awam, kalau mau beli motor antik mau tak mau harus mengajak orang yang benar-benar tahu soal motor antik,” ujar Ardy Selasa (7/8)
Sebab, nilai utama dari motor antik itu terletak pada orisinalitas yang dimiliki. Semakin orisinil semakin mahal harganya. Ardy menuturkan saat ini semua onderdil hampir bisa diakali atau dibuat. Namun untuk orang yang menguasai literasi motor antik, ia akan memahami mana komponen baru mana komponen orisinil.
Terlebih saat ini banyak produksi komponen baru yang hampir tak bisa dibedakan dengan aslinya.Misalnya adanya lekukan pada spatbor dan lainnya.
Kedua, saat membeli motor antik harus dipastikan pula fit-nya kondisi mesin.
“Bisa saja mesinnya terdengar halus tapi ternyata rombakannya (modifikasinya) ngga bener semua, “ ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ardy menuturkan karakter motor antik yang rata-rata keluaran Eropa dan Amerika itu kerap berbeda dengan motor Jepang yang kini merajai pasaran Indonesia. Kadang, ujar Ardy, motor antik ini ada suara mesinnya yang sedikit berbunyi, tak serta merta mesinnya halus seperti motor Jepang. Hal ini patut diketahui mereka yang awam sehingga perlu mengajak orang yang paham soal motor demi memastikan orisinalitas motor yang diburu.
“ Misalnya yang bunyi cuma primary gear, itu bukan persoalan besar dan masih bisa ditangani, sekarang banyak yang jual onderdil itu, ngga perlu produksi sendiri kayak jaman dulu pas belum ada internet,” ujarnya.
Lalu ketiga, ntuk membeli motor antik yang perlu dipersiapkan yakni tekad kuat. Sebab seringkali nilai atau harga motor itu tidaknya sesuai dengan tampilannya.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja dengan dana Rp 30 juta saat ini sudah bisa mendapatkan motor baru yang nyaman dikendarai. Namun kalau motor tua yang dibeli dengan harga sama Rp 30 juta, ujar Ardy, jelas butuh berdandan banyak. Dan untuk mendadani ini butuh banyak waktu, modal, dan pikiran.
“Karena sebagian besar tak ada motor antik yang computerized, semua manual,” ujarnya. (atx)