TPST Piyungan Ditutup, DLH Bantul: Produksi Sampah di Yogyakarta Terus Meningkat

Konten Media Partner
16 Agustus 2018 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TPST Piyungan Ditutup, DLH Bantul: Produksi Sampah di Yogyakarta Terus Meningkat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul menyayangkan ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan akibat rusaknya alat berat. Permasalahan alat berat selalu terjadi berulang-ulang setiap tahun, dan harusnya sudah bisa diantisipasi apalagi permasalahan teknis.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Persampahan, Limbah B3 dan Pengembangan Kapasitas DLH Bantul, Wahid mengatakan, seharusnya TPST Piyungan sampahnya sudah diolah. Jika ada pengolahan yang maksimal maka sampah tidak akan menimbulkan permasalahan tersendiri. Selain itu, keberadaan TPST Piyungan justru akan mampu memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Menurut Wahid, sama seperti TPST di Malang, sampah-sampah tersebut sudah diolah dan diambil gas metannya. Dari gas metan tersebut mampu mampu mengaliri listrik sekitar 500 rumah penduduk di sekitar TPST.
Bahkan, TPST di Malang kini bukan menjadi tempat kumuh lagi karena bisa digunakan sebagai taman bermain anak-anak.
"Artinya, sebetulnya ada tehnologi untuk mengolah sampah. TPST Piyungan seharusnya bisa seperti itu,"ujarnya.
Wahid mengakui, selama ini memang ada beberapa investor yang tertarik untuk menginvestasikan modalnya di TPST tersebut. Hanya saja, ia tidak mengetahui kenapa alasannya belum ada yang mengelola TPST tersebut terlebih TPST Piyungan sebenarnya merupakan ranah Pemerintah Provinsi DIY.
ADVERTISEMENT
Ia mendesak agar sampah di TPST Piyungan segera diolah karena dari sisi lahan sebenarnya sudah tidak memungkinkan lagi. Memang, dengan bantuan alat berat memampatkan sampah sedikit memperpanjang umur TPST Piyungan dalam menampung sampah dari masyarakat DIY. Namun karena volume sampah yang terus meningkat, ia khawatir justru akan timbul permasalahan lain.
"Produksi sampah di DIY terus meningkat. Kalau saat ini diperkirakan TPST Piyungan masih bisa berumur 2-3 tahun lagi,"tambahnya.
Secara kuantitas sebenarnya sampah yang dibuang ke TPA Piyungan mengalami terus mengalami kenaikan. TPA Piyungan sendiri hanya melayani pembuangan sampah dari Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul.
Dalam sehari, saat ini sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 600 ton perhari dan sekitar 80% di antaranya berasal dari Kota Yogyakarta. (erl/pro)
ADVERTISEMENT