UAD Buka S3 Farmasi, Dorong Lulusan Kembangkan Halal Medicines

Konten Media Partner
26 Agustus 2021 20:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan SK Mendikbud Ristek RI tentang izin pembukaan S3 Farmasi Universitas Ahmad Dalan (UAD) Yogyakarta. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan SK Mendikbud Ristek RI tentang izin pembukaan S3 Farmasi Universitas Ahmad Dalan (UAD) Yogyakarta. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Universitas Ahmad Dalan (UAD) resmi memiliki Program Doktoral Program Studi llmu Farmasi. Kepala LLDikti Wilayah V, Didi Achjari, mengyampaikan bahwa UAD merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di wilayah V yang membuka Program Doktoral Prodi Ilmu Farmasi.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah kita hari ini sudah menyerahkan SK pembukaan izin Prodi Farmasi program doktor,” ungkapnya.
Secara nasional ada 6 perguruan tinggi di Indonesia yang membuka prodi Ilmu Farmasi program doktor. Salah satunya UAD. Berdasarkan catatan di LLDikti bahwa pada bulan September 2020 lalu, UAD mengusulkan program studi baru Ilmu Farmasi program doktor.
Rektor UAD, Muchlas Arkanuddin, menyebutkan bahwa dosen-dosen khususnya Prodi Ilmu Farmasi semakin tertantang untuk terus meningkatkan riset penelitian bersama dengan para mahasiswa program doktor. Harapannya bisa berdampak luas bagi negara baik secara pendidikan maupun menopang ekonomi negara.
“Melalui program S3 ini secara internal dosen-dosen kami semakin tertantang bersama mahasiswa program doktor untuk menghasilkan riset-riset yang betul-betul bisa outcome-nya bermanfaat bagi nusa dan bangsa,” kata Muchlas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga menyinggung soal halal medicines yang perlu dikembangkan. Tak hanya halal tetapi juga kembali pada produk herbal.
"Kalau dulu orang beramai-ramai dengan istilah 'halal tourism', maka istilah di farmasi 'halal medicines'," ujarnya.
Pada masa pandemi COVID-19 ada berbagai kesulitan atau masalah yang bermunculan. Bahkan pada upaya preventif juga mengalami kendala. Pada awal pandemi COVID-19 sempat terjadi kelangkaan hand sanitizer. Selain itu, pasca infeksi juga belum ditemukan obat-obat yang dapat menyembuhkan.
Hal ini mendorong terutama program doktor dapat menambah outcome di industri farmasi. Sehingga bisa memberikan manfaat untuk ke depannya. Terlebih saat ini banyak pihak yang sedang berjuang menghadapi masa pandemi ini. (Aloysia NP)