UAJY dan Lifepal Berikan Tips Merdeka Finansial untuk Generasi Milenial

Konten Media Partner
26 November 2020 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (BEM FISIP UAJY) dan Lifepal soal “Finding Financial Freedom for Gen Z and Millenials”, Jumat (26/11/2020). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Webinar BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (BEM FISIP UAJY) dan Lifepal soal “Finding Financial Freedom for Gen Z and Millenials”, Jumat (26/11/2020). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Merdeka secara finansial tentu menjadi dambaan setiap orang. Sayangnya, untuk mencapai kata merdeka dalam hal finansial bukan hal yang mudah untuk semua orang.
ADVERTISEMENT
Merdeka finansial ini dapat dimaknai sebagai suatu keadaan finansial seseorang yang bisa hidup dengan layak dari passive income yang dimiliki ketika sudah memasuki usia tidak produktif lagi.
“Ketika kita tidak dapat mengumpulkan persiapan finansial di hari tua maka akan ada perubahan lifestyle yang signifikan ketika saat usia produktif maupun saat memasuki usia tidak produktif,” tutur Aulia Akbar, Financial Educator Lifepal, Jumat (25/09/2020).
Melihat hal merdeka finansial adalah hal yang penting, BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (BEM FISIP UAJY) mengadakan Webinar bertajuk “Finding Financial Freedom for Gen Z and Millenials” bekerjasama dengan Lifepal.
Ada tahapan-tahapan yang harus dijalani terlebih dahulu untuk seseorang bisa mencapai merdeka finansial.
ADVERTISEMENT
1. Tahap pertama adalah tahap ketergantungan, yaitu fase awal ketika seseorang masih bergantung pada orang lain untuk hidup, dalam hal ini biasanya orang tua.
2. Fase kedua adalah fase solvency, masa di mana seseorang sudah memiliki penghasilan dari pekerjaan yang ia dapatkan.
3. Fase yang ketiga adalah fase stabilitas, fase ini dicapai ketika kondisi finansial seseorang sudah mulai stabil, dalam artian seseorang sudah mendapatkan income yang lebih tinggi sehingga bisa menyisihkan sebagiannya untuk ditabung, mempunyai asuransi kesehatan, dan pos dana daruratnya cukup menopang dalam keadaan mendesak.
4. Fase keempat adalah fase dimana seseorang sudah terbebas dari memiliki utang.
5. Fase kelima adalah fase aman, yaitu keadaan di mana seseorang bisa investasi dengan imbal hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Setelah fase aman, barulah ada fase merdeka merdeka finansial. Besarnya penghasilan pasif dari investasi yang dimiliki amat memadai untuk memenuhi kebutuhan pokok, bahkan pengeluaran lain yang bersifat keinginan atau kebutuhan sekunder dan tersier. Cara mencapai merdeka finansial salah satunya dengan melakukan perencanaan keuangan.
ADVERTISEMENT
“Kuncinya financial planning saat masih muda hanya dua, yaitu jangan konsumtif dan konsistensi,” ujar Akbar.
Merdeka finansial bukan bergantung pada seberapa besar penghasilan seseorang, tetapi lebih kepada kebiasaan dalam mengelola keuangan dan mengendalikan pengeluaran. Biasakan membuat perencanaan pengeluaran untuk bulan berikutnya, sehingga hal itu dapat membantu menyehatkan pengeluaran dan pemasukan rutin.
“Karena masih muda, masih banyak waktu untuk mencoba hal-hal baru, maka rajin-rajinlah cari tahu instrumen-instrumen investasi yang tepat dan bisa menghasilkan return maksimal dan kurangi kebiasaan konsumtif untuk hal-hal yang kurang urgent agar pengelolaan keuangan bisa dilaksanakan dengan baik dari sekarang,” ujar Aulia Akbar.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat menghindari membelanjakan uang lebih dulu dan menyisakan sedikit untuk investasi. Sebab, seringkali apa yang disisakan ini pada akhirnya akan dipakai juga untuk keperluan lain tanpa kita sadari dan berujung kita tidak bisa berinvestasi.
ADVERTISEMENT
“Teman-teman mahasiswa disini, karena kalian masih muda dan masih dapat mengeksplor banyak varian investasi dan pengelolaan keuangan, mulai coba sisihkan dan coba untuk investasi. Semakin cepat memulai semakin kecil biaya yang diperlukan, semakin besar untung yang didapatkan.” tutup Aulia Akbar.