Uji Coba New Normal, Jumlah Penumpang Jip di Kaliurang Dibatasi

Konten Media Partner
1 Juli 2020 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jip di kawasan Kaliurang yang sudah beroperasi di hari pertama uji coba new normal. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Jip di kawasan Kaliurang yang sudah beroperasi di hari pertama uji coba new normal. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan Juli, pelaku usaha wisata Jip Lava Tour mulai menerima kembali penumpang. Di uji coba hari pertama pada Selasa (1/7/2020) ini, beberapa komunitas jip mengaku lega sekaligus bersyukur sebab akhirnya mereka bisa memperoleh penghasilan kembali usai hampir 4 bulan vakum.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita sudah berani buka karena kemarin sudah ada simulasi tentang new normal di wisata. Kebetulan kemarin malah langsung dari Kepala Dinas Pariwisata sama pak Bupati," papar Inuk Sasmo ketua komunitas jip Tlogo Putri saat ditemui di posnya pada Selasa (1/7/2020).
Ia menuturkan, berdasarkan peninjauan yang sudah dilakukan oleh Bupati Sleman dan Kepala Dinas Pariwisata Sleman pada kemarin (30/6/2020) siang, beberapa objek wisata sudah sesuai dengan yang diharapkan. Dalam artian berbagai aturan protokol new normal sudah disiapkan.
Senada dengan Inuk, Yus selaku ketua pos jip Lava Tour lainnya juga mengatakan bahwa uji coba new noemal ini dilakukan sesuai dengan arahan yang sudah disepakati bersama dari Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi.
Jip di kawasan Kaliurang yang sudah beroperasi di hari pertama uji coba new normal. Foto: Istimewa.
"Untuk uji coba nya normal kita sesuai dengan anjuran AJWLM kita kita sesuai protokol kesehatan," ungkap Yus saat ditemui secara terpisah di posnya.
ADVERTISEMENT
Ada pun protokol yang mereka maksud ialah menyediakan peralatan yang wajib ada dan dibawa di jip seperti hand sanitizer dan juga semprotan disinfeksi. Selain itu juga disediakan tempat sanitasi untuk cuci tangan di setiap pos. Bahkan usai dipakai dan sebelum berangkat, dari masing-masing pos ada yang menyemprotkan cairan disinfeksi ulang bahkan juga ada yang langsung mencucinya.
"Jadi sebelum dan sesudah berangkat dari driver wajib mensterilkan armada yang dipakai tamu. Hand sanitizer itu wajib ada karena kita harus memprotek diri kita sendiri. Driver sudah diberi pengarahan semua agar jangan sampai nanti memunculkan cluster baru," paparnya.
Selain itu, dari pengelola usaha wisata jip juga membatasi jumlah penumpang yang bisa naik Salam satu armada. Jika biasanya bisa diisi hingga maksimal 4 orang dewasa dan bisa ditambah satu orang anak-anak, maka untuk saat ini jumlahnya tak lebih dari 3 orang meski dari wisatawan yang merupakan satu keluarga.
ADVERTISEMENT
"Itu memang sangat sangat dibatasi kalau awalnya satu armada maksimal 4 orang dewasa mungkin bisa tambah dengan tapi untuk saat ini cuma dibatasi cuma bisa maksimal 3 penumpang dewasa saja. Walaupun satu keluarga tetap untuk 3 penumpang tamu. Seperti itu saja alhamdulillah kita sudah bisa dapat 3 penumpang tamu. Karena sebelumnya sudah ada gambaran dari dispar cuma ada 2 penumpang tamu," ungkapnya.
Saat itu para pelaku jip pun meminta pengertian untuk bisa membawa 3 tamu paling banyak. Dengan pertimbangan jika hanya membawa dua orang dalam satu armada jip selain dapat memberatkan biaya bagi wisatawan juga kemungkinan bisa mempengaruhi wisatawan yang enggan naik lantaran mahalnya harga.
"Kalau hanya satu diisi dua dari pengelola itu keberatan karena jatuhnya dengan biaya yang sama jadi sangat mahal. Kalau dulu 4 orang misalnya dengan tarif 350, diangkat 4 orang kan jadi lebih ringan kalau sekarang cuma diangkat dua orang pasti pengunjung beralih ke objek wisata lain
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah kemarin dari pihak AJWLM, itu asosiasi yang menaungi beberapa komunitas ini, berembuk dengan Dispar dan bisa disepakati 3 penumpang dewasa," ungkapnya.
Keduanya mengaku hari ini baru memberangkatkan masing-masing 2 armada. Dengan penumpang pertama yang berasal dari luar kota yang sama-sama berasal dari Bandung. Mereka dan seluruh penggiat jip lainnya saat ini mendata secara rinci asal dari wisatawan yang naik. Hal tersebut guna untuk meminimalisir dan juga mempermudah terkait tracing jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Jip di kawasan Kaliurang yang sudah beroperasi di hari pertama uji coba new normal. Foto: Istimewa.
Meski dari keduanya baru memberangkatkan 2 armada hingga siang ini, mereka mengaku bersyukur bisa mendapat penumpang dan geliat wisata jip mulai kembali hidup. Mereka pun berharap para wisatawan tak takut berwisata sebab mereka siap melayani wisatawan sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 yang berlaku. Selain itu wisatawan diharapkan mau patuh terhadap protokol yang diterapkan untuk menjaga keamanan bersama.
ADVERTISEMENT
"Ibaratnya kita memulai dari awal lagi untuk memutar roda perekonomian. Karena mau tidak mau sudaj terlalu lama vakum. Temen-temen yang menggantungkan hidupnya dari armada jip sudah merasa ibaratnya kalau air itu sudah kekeringan. Jadi ini kita merambah pelan-pelan kita untuk menjaring tamu lagi dengan harapan dengan semua tatanan nilai normal ini kita bisa menyesuaikan apa yang menjadi peraturan yang normal itu sendiri. Mudah-mudahan semua bisa bersinergi lagi dan kita bisa menata ekonomi lagi seperti apa yang kita harapkan. Semoga perekonomian khususnya di sektor wisata segera bisa menggeliat supaya roda perekonomian berputar tapi kita tidak melupakan tatanan era new normal," kata Inuk.
Yus juga berharap hal yang sama, ia ingin wisatawan mau kembali datang berwisata tanpa rasa khawatir berlebihan.
ADVERTISEMENT
"Harapan Kita sebenarnya wisatawan tidak khawatir dengan wisatanya, kita juga punya harapan wisatawan sadar dengan adanya peraturan ini di situ kita selalu siap melayani mereka sesuai standar," pungkas Yus.
adv