Warga Mangunan Bantul Gelar Ritual Merti Dusun

Konten Media Partner
17 September 2022 10:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Merti Dusun yang digelar warga Mangunan, Bantul. Foto: erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Merti Dusun yang digelar warga Mangunan, Bantul. Foto: erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Ratusan warga Dusun Cempluk Kalurahan Mangunan Kapanewon Dlingo Bantul menggelar Merti Dusun (Bersih Dusun). Mereka berkumpul di Destinasi wisata Watu Goyang untuk menggelar ritual bersih dusun dengan Tari Tayub Bayar Danyang. Keindahan objek wisata Watu Goyang yang berada di Padukuhan Cempluk Kalurahan Mangunan Kapanewon Dlingo terasa semakin sakral.
ADVERTISEMENT
Alunan musik yang mengiringi 7 penari mulai membahana setelah warga selesai menggelar kirab budaya. 7 penari mengenakan baju serba cokelat muda dikombinasikan dengan kuning satu persatu keluar menuju ke panggung terbuka di batas tebing destinasi wisata 'Watu Goyang'.
7 penari mulai bergerak mengikuti irama yang terdengar sakral menyayat kalbu. Jumat Kliwon ini, masyarakat Dusun Cempluk Kalurahan Mangunan Kapanewon Dlingo memang tengah menggelar acara Merti Dusun (bersih dusun).
Tokoh masyarakat setempat, Subardi menuturkan kegiatan bersih dusun ini mereka lakukan 3 tahun sekali. Kali ini mereka gelar sebagai bentuk rasa syukur karena pandemi telah berakhir sehingga segala aral merintang yang selama ini menghambat mereka telah hilang perlahan-lahan.
"Pandemi berlalu. Kami lakukan syukuran Merti dusun. Kebetulan kami gelar setiap Jumat Kliwon bulan Sapar dalam penanggalan Jawa," ujar Suhardi, Sabtu (17/9/2022).
ADVERTISEMENT
Rangkaian acaranya sendiri dimulai dengan kegiatan ziarah kubur, kenduri, kirab budaya. Jumat malam mereka menggelar pengajian dan dilanjutkan dengan pengajian. Rangkaian ini menjadi sesuatu yang menarik untuk wisatawan.
Suasana Merti Dusun yang digelar warga Mangunan, Bantul. Foto: erfanto/Tugu Jogja
Suhardi menambahkan secara khusus mereka menggelar tari Tayub Bayar Danyang. Seni tari sebagai wujud ritual mereka untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk gaib yang ada di Padukuhan Cempluk Mangunan ini.
"Salah satu gerakan Tayub Bayar Danyang adalah dengan memasukkan koin," terang dia.
Hal tersebut sebagai tanda rakyat bersatu dengan pamongnya (pengasuhnya) sehingga terciptalah kerukunan. Kerukunan diperlukan untuk kesuksesan pembangunan dan kebangkitan ekonomi warga setempat.
Dia menjelaskan Danyang adalah pamong gaib atau pembimbing gaib. Tarian ini juga sebagai hal untuk menunjukkan masyarakat bisa dan siap hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk gaib yang sudah ada sejak mereka belum lahir.
ADVERTISEMENT
Lurah Mangunan, Aris Purwanto menjelaskan Merti Dusun kali ini mereka gelar untuk menggali potensi budaya yang kebetulan dijadikan satu dengan potensi wisata. Di samping itu, mereka juga baru saja mendapat anugrah 50 desa wisata terbaik di tanah air dari Kemenpora.
"Padukuhan Cempluk mendapatkan anugerah keindahan alam yang luar biasa. Ini perwujudan rasa syukur masyarakat setelah pandemi dan berbagai kendala namun masyarakat masih bisa tetap panen.
Selain sebagai ritual syukur mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Merti Dusun ini juga akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan. Nantinya kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang bakal masuk dalam kalender event mereka.