Konten Media Partner

Warga Mulai Angkut Barang usai Sepakati Kosongkan Kawasan Bong Suwung

28 September 2024 17:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga membawa barang-barang untuk kosongkan kawasan Bong Suwung. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga membawa barang-barang untuk kosongkan kawasan Bong Suwung. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sterilisasi terhadap Kawasan Bong Suwung yang akan dilakukan oleh PT KAI Daop 6 Yogyakarta sudah mencapai keputusan final pada Jumat (22/9/2024) kemarin.
ADVERTISEMENT
Warga setempat pada akhirnya menyepakati untuk melakukan pengosongan terhadap kawasan yang sudah dihuni sejak bertahun-tahun itu setelah diberikan tenggat waktu oleh KAI.
Hal ini disampaikan oleh Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro dimana dia menjelaskan seluruh warga Bong Suwung sudah mendatangi pihaknya untuk menandatangani kompensasi yang diberikan oleh KAI untuk pembongkaran bangunan semi permanen tersebut.
"Kami sebut clear karena warga (di kawasan Bong Suwung) sudah mau dan sepakat dengan apa yang telah ditawarkan kepada kami dengan penggantian yang telah diterima kurang lebih 50 persen,” kata Krisbiyantoro saat dijumpai di Stasiun Yogyakarta, Sabtu (28/9/2024).
Dia menjelaskan uang kompensasi yang diberikan itu sejumlah Rp 200 ribu per meter untuk bangunan semi permanen dan tambahan Rp 500 ribu sebagai bantuan untuk mengangkut barang-barang. Setidaknya ada 75 bangunan di Bong Suwung yang harus dikosongkan oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
Krisbiyantoro menjelaskan sesuai kesepakatan yang telah dilakukan oleh warga dan manajemen KAI, mereka harus sudah membongkar bangunan semi permanen dan permanen yang ditempat selama ini paling lambat sampai 2 Oktober 2024 mendatang.
Dengan kesanggupan warga membongkar rumah yang didirikan di tanah Kasultanan atau Sultan Ground yang dikelola PT KAI tersebut, Krisbiyantoro menyakini nantinya hanya akan tersisa sedikit bangunan yang belum dibongkar dan akan dibereskan oleh pihaknya.
"Kalau deadline untuk melakukan kesanggupan, itukan kemarin (batas kesepakatan) Jumat (27/9) jam 15.00. Sebelum jam tiga sore, ternyata warga sudah sepenuhnya merapat ke kami dan menyatakan kesanggupannya. Dan kami memberi waktu paling lambat tanggal 2 Oktober nanti (selesai melakukan pembongkaran," terangnya.
"Dengan kesanggupan mereka, kami yakin bahwa nantinya yang tertinggal itu hanya sisanya saja tetapi dari PT KAI juga akan membersihkan yang tertinggal supaya bersih total," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Pasca warga rampung mengosongkan barangnya, pihaknya bakal melakukan normalisasi terhadap kawasan yang masuk ke dalam mplasemen Stasiun Yogyakarta itu.
Kebijakan ini sejalan dengan rencana jangka panjang yang melibatkan pemerintah Kota Yogyakarta untuk pengembangan Stasiun Yogyakarta di masa depan.
"Sterilisasi ini memang dilakukan secara bertahap di berbagai tempat, sesuai dengan amanat undang-undang yang mengharuskan emplasemen dan ruang manfaat jalur kereta api harus steril dari aktivitas masyarakat," tandasnya.
Dijumpai terpisah, salah satu warga Bong Suwung, Edi mengatakan mulai mencicil kepindahannya. Walaupun berat, namun mau tidak mau mereka tetap akan pindah dari kawasan tersebut mengingat kawasan ini masuk dalam emplasemen KAI.
"Ya gimana ya (ada sterilisasi dari KAI), (saya) harus cari tempat tinggal baru supaya bisa jualan juga," tandasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)