Yogyakarta Akan Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan Tanwir Pertama Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan

Konten Media Partner
27 Juni 2018 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pengurus dan Panitia Tanwir ke 1 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan saat memberikan keterangan didepan wartawan terkait pelaksanaan Tanwir, Rabu (27/06) di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta (Foto : Dewi Ratih | kumparan.com/tugujogja)
ADVERTISEMENT
Menyongsong satu abad gerakan kepanduan Hizbul Wathan, organisasi otonom (Ortom) Persyarikatan Muhammadiyah ini akan menyenggarakan Tanwir pertama di Yogyakarta pada 28 hingga 30 Juni 2018 mendatang di Gedung LPMP Kalasan, Tirtomartani, Sleman.
Bertajuk "Peningkatan Karakter dan Daya Saing Kepanduan Hizbul Wathan di Era Digital," Tanwir pertama ini akan terbagi atas beberapa kegiatan, diantaranya pada 28 Juni 2018 akan diadakan sarasehan kebangsaan yang akan menghadirkan Prof H Ahmad Syafi'i Ma'arif, Ir H Teguh Sudirman yang merupakan putra Alm Jenderal Sudirman, dan Drs H Afnan Hadikusumo sebagai anggota DPD RI.
"Pembukaan pada 29 Juni dengan konfigurasi Drumben Hizbul Wathan dan akan dibuka oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujar Ketua III Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Drs H Hadjam Murusydi, Rabu (27/06) saat menggelar jumpa pers di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Ditambahkannya, selama dua hari kegiatan tersebut selain diisi ceramah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, juga akan disampaikan materi membentuk karakter bela negara oleh Mayor Pnb Adhe Irmansyah dan materi membentuk karakter kepemimpinan nasional oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Dr Immawan Wahyudi.
"Selain itu persidangan didalam Tanwir terbagi atas sidang kelompok dan pleno serta pembacaan hasil Tanwir dan rekomendasi. Pada Tanwir kepanduan HW ke 1 ini akan dihadiri oleh Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan HW seluruh Indonesia," sambung Hadjam.
Hasil yang ingin dicapai sendiri melalui Tanwir ini adalah konsolidasi organisasi kepanduan HW dan program kerja serta arah gerakan kepanduan HW kedepan yang lebih progresif. "Termasuk menyikapi masalah-masalah kebangsaan yang begitu kompleks, selain itu juga tanwir diharapkan akan mampu merumuskan pendekatan yang spesifik kepada generasi milenial tentang pentingnya jiwa nasionalisme dan semangat bela bangsa seperti halnya para pendiri bangsa," jelas Hadjam. (Dewi Ratih)
ADVERTISEMENT