4 Kunci Sukses jadi Pengusaha, Menurut Lala, Founder Cokelat Klasik

Konten Media Partner
8 November 2019 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Martalinda Basuki, owner cokelat klasik yang berpusat di Kota Malang. Foto-foto: dokumen.
Martalinda Basuki. Umurnya baru 28 tahun. Tapi, dia sudah menjadi pengusaha muda yang cukup diperhitungkan. Kini, dia adalah pemilik 7 Cokelat Klasik Cafe. Tempat nongkrong berukuran jumbo ini, sudah menjadi destinasi wisata tersendiri di Kota Malang dan Kota Batu. Selain itu, dia juga punya ratusan booth cokelat klasik yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karena keberhasilannya itu, perempuan yang akrab disapa Lala ini, hampir setiap pekan mengisi seminar tentang wirausaha. Dari kampus ke kampus. Dan dari kota ke kota.
Lalu, apa kunci suksesnya? menurut dia setidaknya ada empat kunci sukses yang perlu dipegang bagi mereka yang ingin sukses merintis usaha.
Berikut empat kunci sukses tersebut.

1. Kenali Diri dan Paham Apa yang Kamu Mau

Lala mengatakan untuk memulai sebuah bisnis seseorang harus mengetahui kemampuan yang dimilikinya. Ia mengatakan, dengan mengetahui kemauan dan kemampuan, bisa menjadi motivasinya untuk memulai usaha.
"Dasar kemauan menjadi sumber energi dan semangat untuk mengelola bisnis. Motivasi diri menjadi tujuan usaha yang kemudian dijadikan visi untuk diri sendiri. Oleh karena itu, seseorang harus mengetahui kemauannya," katanya.
ADVERTISEMENT
Martalinda Basuki, owner cokelat klasik yang berpusat di Kota Malang.
Ia juga menambahkan jika ingin memulai sebuah usaha jangan mengikuti tren yang sedang berkembang, kita harus kembali mengetahui keinginan dan tujuan kita berbisnis. Semisal seseorang yang suka kopi, lebih baiknya berbisnis dibidang kopi, sehingga ia akan bisa lebih enjoy dalam mendalami bidang tersebut dan dapat bercerita banyak tentang pengalamanya dengan cara yang menyenangkan.

2. Pikirkan Dampak Positif untuk Orang Lain

Menurut wanita lulusan Ilmu Administrasi Publik Universitas Brawijaya, terdapat tiga tipe orang dalam berbisnis. Pertama, pedagang, di mana ia hanya memikirkan untuk menjual produknya. Kedua, pebisnis yang berfikir hanya mengenai profitnya, dan yang ketiga, pengusaha.
Pengusaha ia definisikan sebagai seseorang yang tidak hanya mementingkan profit namun juga mengedepankan kepentingan orang lain.
ADVERTISEMENT
“Berbisnis itu tidak hanya soal profit namun juga soal benefit. Bagaimana usahanya menghasilkan profit dan juga berdampak yang sangat besar bagi lingkungan dan orang disekitarnya,” ujarnya.

3. Menghadapi Ketakutan dan Kegagalan

“Kenapa sih orang takut untuk memulai bisnis? itu karena mereka banyak berspekulasi negatif sebelum menjalankan bisnis,” ucap Lala saat ditanya alasan banyak orang takut untuk memulai usaha. Ibu dari satu orang anak ini mengatakan bahwa banyak orang yang ingin memulai bisnis belum paham bahwa terdapat kekuatan yang luar biasa yang datang dari Allah SWT di balik apa yang direncanakan.
"Terkadang mereka lupa bahwa Allah SWT akan menolong hambanya yang membutuhkan pertolongan. Rencana-rencana baik yang sudah ditetapkan dari awal secara tidak langsung menjadi visi dan doa. Yang kemudian doa-doa tersebut akan dikabulka oleh Allah SWT dengan caranya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menekankan, bahwa rezeki bukan hanya berupa uang saja. Namun, juga dapat berupa teman yang baik, kesehatan, ide yang cemerlang yang akhirnya dapat membuat kita bangkit lagi dari kegagalan.
Martalinda Basuki, owner cokelat klasik yang berpusat di Kota Malang.
Wanita periang ini menambahkan, seorang pebisnis harus menciptakan visinya. Visi sendiri ia ibaratkan sebagai mimpi.
“Bermimpilah yg liar hingga mimpi itu membuatmu direndahkan, hingga tak ada satu orangpun yang percaya dan menganggapmu gila, kemudian buktikan bahwa mimpimu dapat menjadi nyata.
Semakin mimpimu berasa hina dan mengada-ada semakin mimpimu layak untuk menjadi nyata", menurutnya.

4. Sukseskan Orang Lain

Lala mempercayai filosofi tangga sukses untuk meraih kesuksesan. Ia ibaratkan jika setiap orang memiliki sepuluh jatah kesuksesan, maka di tangga terakhir ia harus mensukseskan orang lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mengatakan tidak perlu takut untuk berani bekerja sama dan mempekerjakan orang lain. Ia percaya bahwa disetiap rezeki orang yang ia bantu maka disitulah disematkan rejekinya. Oleh karena itu, pebisnis harusnya tidak perlu takut untuk memulai usaha dan memperkerjakan orang lain dengan alasan modal atau untung yang pas-pasan.
Martalinda Basuki, owner cokelat klasik yang berpusat di Kota Malang.
Diakhir wawancara, ia menambahkan untuk merintis sebuah bisnis seseorang harus berani dan yakin terhadap potensi diri sendiri. Selain itu lebih giat dalam menjalankan bisnis juga menjadi hal yang perlu diperhatikan diiringi dengan hal-hal teknis lainnya.
ADVERTISEMENT
“Tiga faktor yakni sabar, tawakal dan ikhlas menjadi basic dalam menjalankan sebuah bisnis. Sabar dalam artian menikmati proses perjalanan bisnis, tawakal dalam belajar cara mengelola bisnis, dan ikhlas menjadi kunci keberhasilan dalam membuka banyak peluang," pungkasnya.
Reporter : Raisa Hashina Rosalini