5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Malang

Konten Media Partner
17 Oktober 2019 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Densus 88 Foto: MN Kanwa/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Densus 88 Foto: MN Kanwa/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penangkapan seorang pria terduga teroris terjadi di Kedawung, BLowokwaru, Kota Malang, Selasa sore (15/10). Seorang pria berinisial PM (35), ditangkap saat melintas di daerah Kedawung.. Berdasarkan data yang dihimpun tugumalang.id, setidaknya ada lima fakta soal penangkapan terduga teroris oleh detasemen khusus (Densus) 88 tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-fakta tentang penangkapan terduga teroris di Malang.

1. Lima Polisi Berpakaian Preman

Di tempat inilah polisi minum kopi sebelum penangkapan. Foto: irham thoriq/tugumalang.id
Sebelum penangkapan terduga teroris di Kedawung, Kota Malang, lima orang polisi berpakaian preman membeli kopi di warung yang tidak jauh dari lokasi penangkapan. Penjual Kopi mengira jika lima orang tersebut kuli bangunan lantaran pakaian yang digunakan lusuh.
Sebelum tim Detasemen Khusus (Densus) 88 melakukan penangkapan, ada lima orang yang minum kopi di warungnya. "Awalnya saya kira itu kuli bangunan karena pakaiannya lusuh, ternyata polisi," kata Sri Alminingsih, penjaga warung, Rabu (16/10).

2. Di Depan Masjid Baiturrahmah Terduga Teroris Ditangkap

Setelah minum kopi, lima polisi tersebut melakukan salat dhuhur di Masjid Baituttahmah yang tak jauh dari warung. Setelah salat, polisi yang menggunakan baju biasa berada di depan masjid dan terduga melintas menggunakan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Di depan Masjid Baiturrahmah, Kedawung, Kota Malang inilah terduga teroris ditangkap. Foto: irham thoriq/tugumalang.id
"Ketika itu polisi menyetop, lalu mencekik lehernya," katanya. Setelah itu, terduga teroris itu dimasukkan ke dalam mobil.
"Sedangkan istrinya teriak, 'Itu suamiku, suamiku'," imbuhnya.

3. Proses Penangkapan Berjalan Singkat

Proses penangkapan sangat cepat sehingga tidak banyak warga yang mengetahui. Penjual kopi mengatakan jika penangkapan dilakukan hanya dalam waktu sekitar 3 menit.

4. Penggeledahan di Rumah Terduga Teroris

Setelah penangkapan terduga teroris polisi melakukan penggeledahan di rumah yang terletak di Jalan Papa Biru II Kota Malang.
"Iya betul ada penggeledahan sekitar pukul empat sore, ada 5-6 mobil," kata SR, salah seorang warga yang tak jauh dari rumah PM. Menurutnya, penggeledahan dilakukan polisi dengan senjata lengkap.
Ads.
Sepengetahuan dia, PM selama ini tinggal di Kediri. Sedangkan rumahnya di Jalan Papa Biru II ditinggali adiknya yang sedang kuliah di Universitas Brawijaya.
ADVERTISEMENT
"Paginya sebelum ditangkap, saya lihat dia dan istrinya di rumah itu," katanya.
Masyarakat sekitar mengatakan jika rumah milik terduga teroris itu milik mertua. Selama ini rumah tersebut dihuni oleh adik yang sedang menempuh kuliah di salah satu Universitas Kota Malang.
"Yang menempati adiknya, tapi adiknya jarang tidur di rumah itu, mungkin karena sendirian dia takut," katanya.
Di rumah inilah terduga teroris tinggal sebelum ditangkap. Rumah ini berdasarkan keterangan saksi mata, sudah digeledah oleh densus 88. Foto : irham thoriq/tugumalang.id
Sementara itu, satpam menceritakan bahwa lima tahun yang lalu rumah tersebut belum direnovasi seperti saat ini. Dulunya, menjadi markas satpam. "Ya terus direnovasi itu sudah enggak pernah di sana. Kayaknya itu orang Kediri," imbuhnya.

5. Kabid Humas Polda Jatim Membenarkan Penangkapan Tersebut

Penangkapan terduga teroris yang dilakukan di kota Malang dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Bangun Mangera. Dia mengatakan bahwa telah dilakukan penangkapan di Kota Malang Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
"Iya benar, yang diamankan satu orang laki-laki, sedangkan istrinya dititipkan di Polres Malang Kota sementara," kata Bangun saat dihubungi.
Reporter : Rezza Do'a Lathanza
Editor : Irham Thoriq