6 Cara Bangkit dari Depresi Menurut Pakar

Konten Media Partner
9 April 2022 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fuji Astutik MPsi (bawah) saat Live Instagram Tugu Malang ID. Foto: tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fuji Astutik MPsi (bawah) saat Live Instagram Tugu Malang ID. Foto: tangkapan layar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Depresi pada umumnya dianggap sebagai masalah sepele dan bukan dianggap masalah kesehatan. Padahal, depresi merupakan suatu penyakit yang bisa menimbulkan gejala yang nyata.
ADVERTISEMENT
Dosen Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fuji Astutik MPsi menjelaskan bahwa depresi sering berawal dari merasakan sedih, kehilangan, bahkan kemarahan yang amat mendalam dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ia menjelaskan bahwa depresi terjadi karena berbagai faktor. "Pertama memang ada banyak hal seperti ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah. Misalnya dia punya kekuatan 10 tetapi masalahnya datang 20, sehingga dia kewalahan mengelola masalah itu," jelasnya.
Fuji melanjutkan, faktor depresi itu banyak terjadi dari lingkungan sosial. "Bisa berasal dari lingkungan keluarga, dari pasangan yang tidak support, atau dia pernah terkena bully dari teman, bisa masalah pekerjaan karena mungkin imun psikologinya tidak begitu kuat untuk menahan beban di tempat kerja, dan juga bisa dari faktor genetik atau keturunan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Fuji, depresi sangat berbahaya bagi kesehatan psikologi seseorang karena di psikologi atau kajian-kajian tentang kesehatan mental, depresi menjadi silent killer yaitu pembunuh diam-diam.
"Orang nggak merasa dia terkena depresi. Berbeda kalau kita luka, jatuh, patah, atau bentol itukan kelihatan. Sementara dia (depresi) nggak kelihatan dan orang tidak menyadari bahwa dirinya itu terkena depresi. Maka itulah depresi sebagai pembunuh diam-diam", jelasnya.
Dilihat dari kasus dari tahun ke tahun, kata dia, tingkat orang yang mengalami depresi sangat tinggi dan yang mengalami depresi adalah usia-usia produktif.
Ciri orang yang mengalami depresi bisa dilihat dari ekspresi wajah dan gerak tubuh yang berubah. "Sebenarnya kita bisa mengidentifikasi dan melihat gejalanya. Seperti orang yang sebelumnya biasa say hai, orang yang biasa tersenyum atau cerita, aktif terus tiba-tiba kok nggak pernah gitu lagi. Ia menarik diri dari pergaulan sebelumnya, terus mulai sering putus asa, sering sendiri, muncul perkataanya yang kurang baik, pokoknya kelihatan sekali perbedaannya aktivitasnya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Berikut tips dan cara untuk mengatasi depresi:
1. Kenali Diri Sendiri
"Sebelum bangkit, kita akan memulai dengan mengenali diri kita sendiri. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa yang terjadi pada diri kita," pesannya
2. Tetap Terhubung dengan Lingkungan Sosial
"Jadi walaupun kita tidak nyaman berinteraksi dengan orang lain, kita tetap berusaha terhubung dengan orang lain karena manusia adalah makhluk sosial tidak lepas dari timbal balik," ucapnya.
3. Rajin Berolahraga
Ketika depresi, seseorang cenderung malas melakukan aktivitas apapun. Maka, perlu berolahraga agar depresi cepat hilang.
4. Lakukan Hal Menyenangkan
"Bisa melakukan kegiatan menyenangkan walaupun Anda tidak tertarik karena dengan kegiatan yang menyenangkan bisa juga menghilangkan depresi Anda," ujarnya.
5. Cari Dukungan Orang Lain
ADVERTISEMENT
"Harus ada dukungan dari orang lain. Jadi kalau ada temennya yang ajak jalan-jalan atau ke mana gitu, itu harus ikutin saja karena kalau dibiarkan sendiri akan semakin terpuruk," pesannya.
6. Merubah Pola Pikir
Mengubah pola pikir perlu dilakukan ketika seseorang terkena depresi. Sebab, seseorang dengan depresi cenderung memiliki pola pikir yang salah.