news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

74 Ribu Warga Malang Belum Punya Akses Sanitasi

Konten Media Partner
22 Agustus 2021 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto. Foto: M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tomie Herawanto. Foto: M Sholeh
ADVERTISEMENT
MALANG - Sebanyak 74 ribu warga Kabupaten Malang tercatat belum memiliki akses sanitasi atau fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan. Angka 74 ribu warga tersebut tersebar di 240 desa di Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Tentu hal ini harus menjadi perhatian pemerintah karena akses sanitasi yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan penyakit mulai diare, kulit, kolera, hepatitis, bahkan bisa berujung pada stunting.
Kepala Badan Perancangan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, menuturkan bahwa beberapa wilayah di Kabupaten Malang tengah menjadi prioritas perhatian lantaran akses sanitasinya belum terpenuhi.
"Di Kabupaten Malang, beberapa wilayah masih menjadi perhatian karena masih belum terpenuhi itu. Juga masih ada kebiasaan buang air besar di sungai," ucapnya.
Dia mengatakan, tidak penting menghitung jumlah masyarakat yang tak memiliki akses sanitasi, karena lebih efektif jika perilaku kebiasaan buang air besar di sungai tersebut dirubah ke tempat yang selayaknya sehingga lebih sehat.
"Jadi tidak penting berapa jumlah yang tak punya MCK (Mandi Cuci Kakus), tapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana bisa merubah perilaku tersebut. Mungkin dia sudah punya MCK tapi kebiasaan perilakunya, makanya ini menjadi perhatian kami," paparnya.
ADVERTISEMENT
Akses sanitasi menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting untuk dipenuhi. Menurutnya, kemampuan pemenuhan akses sanitasi juga dapat menjadi indikator kemiskinan.
"MCK menjadi bagian, ukuran, atau indikator dari kemiskinan. Jadi kalau orang atau keluarga belum memiliki MCK maka dia masuk kategori orang miskin," ucapnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti